**************
BAB 138
~POV Zara~
Malam itu, saya duduk di ujung kursi dan menatap Salju, yang sedang duduk di salah satu sofa di ruang tamu dengan ekspresi yang sama tekad di wajah tampannya, pikirannya sepenuhnya di tempat lain.
Bagaimana bisa dia tidak khawatir dengan ancaman seperti itu?
Pertama-tama, mereka mengancamnya setelah berhasil membobol keamanan dan masuk ke propertinya, terutama ketika awalnya mereka menyerang kami.
Saya mendesah dan membuka buku di tangan saya.
Saya asyik dengan urusan saya, membalik halaman buku dongeng yang Zade berikan kepada saya. Saya tidak bisa menghilangkan perasaan tatapan mata Salju yang menyoroti saya dari seberang ruangan. Dia menegakkan posisi duduknya di sofa, tubuhnya rileks tetapi rahangnya tegang.
"Ada sesuatu di pikiranmu?" saya bertanya, menatap ke atas.
Dia tidak langsung menjawab, pandangannya berkedip ke buku di tangan saya. "Dari mana kamu dapat itu?"
"Zade yang memberikannya," saya menjawab santai. "Menarik."