"Semua itu karena aku tidak mendukungnya?" gumamku pelan. Johnny bergegas mendekati Luca—sambil Enzo melingkarkan tangannya di bahu saya.
"Jangan ambil hati. Dia memang selalu begitu—mengeluh seperti anak kecil."
"Iya, aku tahu." Aku mengatupkan kedua lenganku. "Tapi meninggalkanku?"
"Dengan saya." Enzo mengangkat bahu. "Itu artinya dia percaya padaku—bukankah begitu?"
"Dia tidak marah padamu. Dia kesal karena kamu memandangnya dengan mata anjing yang sedih itu." Dario maju kedepan, sambil tersenyum sinis.
"Mata anjing yang sedih apa?" Aku cemberut. "Yang kukatakan hanyalah jangan membunuh sepupunya, dan sekarang tiba-tiba aku jadi orang jahat?"
Dario mengetuk hidungku dengan jarinya. "Itu loh, mata anjing yang sedih." Dia menunjukkan lesung pipinya, membuatku tersipu. "Jangan terlalu khawatir padanya, dan biarkan dia tenang dulu."