Chereads / Cinta yang tersembunyi / Chapter 15 - Bab 15: Momen Keputusan

Chapter 15 - Bab 15: Momen Keputusan

Hari demi hari berlalu, dan kehidupan kami semakin mantap. Kami mulai merencanakan masa depan kami lebih matang, mencoba membayangkan seperti apa hidup kami beberapa tahun ke depan. Semua berjalan lancar, hingga suatu hari, sebuah keputusan besar harus diambil—keputusan yang akan mengubah hidup kami selamanya.

Rina datang padaku suatu sore dengan ekspresi yang serius. "Niko, gue baru dapat tawaran untuk pekerjaan luar negeri lagi," katanya dengan nada ragu. "Ini kesempatan besar, dan gue nggak tahu harus gimana."

Aku menatapnya dengan cemas. Sebuah kesempatan yang luar biasa, tapi juga sebuah dilema besar. Kami sudah berjanji untuk tidak lagi terpisah, untuk menjalani hidup bersama. Tapi, aku tahu bahwa karier adalah bagian besar dari hidupnya, dan aku tidak bisa menghalangi impian itu.

"Rin, gue tahu ini berat," jawabku, mencoba menenangkan diriku dan dirinya. "Tapi gue yakin kita bisa menghadapinya, apapun keputusan lo. Kita udah jauh, kita udah kuat."

Rina menatapku dengan penuh perhatian, seolah mencari keberanian di mataku. "Tapi lo yakin? Kita nggak akan terpisah lagi, kan?"

Aku menarik napas panjang, menatapnya dalam-dalam. "Kita udah melalui yang lebih sulit, Rin. Kita sudah buktikan bahwa kita bisa bertahan, apapun yang terjadi. Kalau kamu memutuskan untuk pergi lagi, gue akan selalu mendukungmu. Tapi gue janji, kita akan selalu bersama."

Tangan kami saling menggenggam erat, seolah memberi kekuatan satu sama lain untuk melewati pilihan sulit ini.

---

Memutuskan Bersama

Akhirnya, setelah banyak diskusi dan pertimbangan, Rina memutuskan untuk mengambil tawaran tersebut, meskipun itu berarti sekali lagi harus menjalani hubungan jarak jauh. Kami berdua tahu bahwa itu bukan keputusan yang mudah, tetapi kami juga tahu bahwa cinta kami cukup kuat untuk menghadapinya.

Saat dia pergi ke luar negeri untuk kali kedua, kami memulai babak baru dalam hidup kami. Kami sepakat untuk tidak membiarkan jarak menghalangi cinta kami. Meskipun perpisahan itu terasa pahit, kami tahu bahwa setiap perjalanan kami akan membuat kami lebih kuat.

Kami berdua memulai perjalanan itu dengan penuh harapan. Cinta kami sudah melalui begitu banyak rintangan, dan kami yakin bahwa cinta yang sejati tidak akan pernah terhalang oleh jarak atau waktu. Kami akan terus mendukung satu sama lain, terus bersama, meskipun dunia kami terpisah.

Dalam hati, aku tahu bahwa ini bukan akhir dari perjalanan kami. Ini hanyalah awal dari sebuah kisah yang lebih besar, sebuah kisah tentang cinta yang tak mengenal batas, tentang dua hati yang tak pernah terpisahkan.

Dengan cinta yang tulus dan penuh keyakinan, aku dan Rina siap menghadapi dunia, bersama, apapun yang akan datang. Karena kami tahu, meskipun kehidupan kami penuh dengan tantangan dan perpisahan, cinta kami akan selalu menjadi alasan untuk terus maju.

---

Cinta yang Tidak Pernah Pudar

Waktu terus berjalan, dan meskipun kami terus menjalani hubungan jarak jauh, cinta kami tidak pernah pudar. Setiap momen yang kami habiskan bersama menjadi lebih berarti. Kami belajar bahwa meskipun hidup penuh dengan ketidakpastian, satu hal yang pasti adalah bahwa kami akan selalu kembali satu sama lain.

Kehidupan kami penuh dengan kejutan-kejutan indah, dan kami menyadari bahwa perjalanan yang kami jalani adalah perjalanan yang lebih berarti dari apa pun yang pernah kami bayangkan. Kami berdua tahu bahwa kita sudah siap untuk menghadapinya, bersama-sama.

Cinta kami, yang dimulai dari persahabatan, berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar dan lebih dalam. Itu adalah cinta yang tidak mengenal batas, cinta yang tidak pernah pudar. Karena apa yang kami miliki bukan hanya sekadar kebersamaan—kami memiliki satu janji yang tak akan pernah kami lupakan: untuk selalu ada, apa pun yang terjadi.

Dan dengan itu, kami terus melangkah bersama, menjalani hidup yang penuh dengan kebahagiaan, perjuangan, dan cinta yang tak terhingga.