Waktu berlalu, dan Rina semakin dekat dengan waktu melahirkan. Kami menghabiskan waktu bersama untuk mempersiapkan semuanya: kamar bayi, perlengkapan, dan bahkan memilih nama untuk anak kami. Kami tak sabar menunggu saat-saat indah itu datang.
Suatu malam, saat aku sedang menatap bintang bersama Rina di halaman belakang rumah kami, dia merasa kontraksi pertama. Kami segera pergi ke rumah sakit, dan aku tak bisa menahan rasa cemas sekaligus bahagia yang memenuhi hatiku. Semua yang kami impikan sepertinya kini akan terwujud dalam wujud nyata.
Ketika Rina akhirnya melahirkan, aku merasa hatiku penuh dengan kebahagiaan yang tak terlukiskan. Kami mendapatkan seorang bayi laki-laki yang sehat dan cantik, dengan mata yang sama seperti ibunya. Kami memberi nama bayi kami, Keito, yang berarti "harapan" dalam bahasa Jepang.
Melihat Rina memeluk anak kami, aku merasa bahwa semua yang kami lalui selama ini—semua perasaan yang tak terucapkan, jarak yang memisahkan kami, tantangan yang kami hadapi—semuanya sebanding dengan momen ini. Ini adalah puncak dari perjalanan cinta kami, yang kini dimulai kembali dengan kehidupan baru.
"Keito, selamat datang di dunia kami," bisikku dengan penuh cinta, sambil menggenggam tangan kecil anak kami.
Kami, bersama Keito, memulai perjalanan baru sebagai keluarga kecil yang penuh dengan harapan dan cinta. Dan aku tahu, perjalanan ini belum berakhir. Ini baru awal dari kisah hidup kami yang akan terus tumbuh, berkembang, dan penuh dengan kebahagiaan yang tak terduga.
---
Epilog: Cinta yang Abadi
Tahun demi tahun berlalu, dan hidup kami semakin indah. Keito tumbuh menjadi anak yang ceria, cerdas, dan penuh kasih sayang. Kami menjalani hari-hari kami dengan penuh kebahagiaan, tetap saling mendukung satu sama lain seperti yang kami lakukan sejak awal.
Kami belajar bahwa cinta sejati bukan hanya tentang kata-kata atau perasaan sesaat. Cinta adalah tentang kesetiaan, tentang membangun bersama, tentang melewati setiap rintangan bersama. Kami tahu bahwa selama kami tetap bersama, tidak ada yang bisa menghancurkan kebahagiaan kami.
Dan meskipun kami telah melalui banyak hal—jarak, tantangan, kebingungannya—satu hal yang pasti: cinta kami akan selalu abadi.
TAMAT