Nisa duduk di kelas, mencoba mengabaikan ejekan teman-temannya. Dia memandang ke luar jendela, mengingat kata-kata ibunya, "Senyum adalah senjata terbaik."
Nafila, Riadan, dan Rahma duduk di sebelahnya, mencoba menghiburnya. Nafila bertanya, "Nis, kamu baik-baik saja?" dengan nada polosnya.
Riadan menambahkan, "Kita ada di sini untukmu, Nis."
Rahma memperbarui riasan wajahnya, "Kamu harus percaya diri, Nis. Kamu cantik dengan caranya sendiri."