Setelah insiden dengan Andika, Nisa memutuskan untuk fokus pada ekstrakulikuler teater bersama Nafila dan Ria. Mereka bertemu pelatih baru, Angga, yang tampan dan karismatik. Nisa langsung jatuh hati.
Angga menyambut mereka dengan hangat. "Selamat datang, anak-anak! Mari kita ciptakan pertunjukan teater terbaik!"
Nisa merasa gembira, tetapi masih terbayang kata-kata kasar Andika.
Saat latihan teater, Angga terus memberi perhatian pada Nisa. Namun, Nisa salah paham; Angga menganggapnya sebagai adik perempuan.
Suatu hari, Angga membawa foto Vega dan memperlihatkannya kepada Nisa. "Dia pacar saya, Vega. Dia sangat cantik, kan?" katanya.
Nisa merasa kecewa, tetapi menyembunyikannya.
Nisa mencoba menghilangkan perasaannya terhadap Angga dan memutuskan untuk mendukungnya. Saat latihan teater, Angga meminta bantuan Nisa untuk membantu Vega mempersiapkan peran.
Vega datang dan terlihat tidak nyaman. "Aku tidak yakin bisa memainkan peran ini," katanya.
Angga mendekat dan memeluk Vega. "Kamu bisa melakukannya, sayang."
Melihat itu Nisa merasakan sakit di hatinya, Vega yang sebagai musuh Nisa tersenyum sinis saat melihat Nisa pergi menjauh dari ruangan latihan.
Dalam hati vega berhata "kau tidak akan menang dari ku Nisa, semua lelaki yang kamu suka hanya boleh menjadi milikku".
Perlahan Vega menghasut Angga agar angga membenci Nisa, dan sayangnya Angga lebih memilih mempercaya Vega di bandingkan Nisa..