Chereads / Tuan Ganas dan Gadis Manja / Chapter 1 - Tanpa nama

Tuan Ganas dan Gadis Manja

Kuaci_hitam
  • 7
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 16
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Tanpa nama

Bau samar tercium cukup memabukkan. Tubuh tegap di antara kegelapan kamar membuat suasana menjadi sangat intim. "Kamu siapa?" Wanita itu sedikit meronta setelah sedikit sadar tubuhnya sudah ada di bawah tubuh ada dalam pelukan seseorang. "Apa yang kamu lakukan?" Suaranya serak penuh ketidaknyamanan saat bibir lembut mendarat di lehernya. "Kamu!" Dia ingin melepaskannya tapi tenaganya tidak sudah tidak ada. Obat yang di berikan dalam minumannya beberapa waktu lalu terlalu kuat. "Iiisss..." Desisan itu terdengar nyaman namun mematikan. Tangan kekar pria yang sudah menindih tubuhnya terlalu kuat dan bertenaga. "Aku tidak bisa melakukannya," wanita itu meronta. Tapi semakin banyak dia bergerak pria itu semakin liar. Satu persatu kancing bajunya di lepas.

"Sudah seperti ini. Apa kamu masih ingin menghentikannya?" Suara pria itu terdengar tepat di telinganya. Nafasnya memburu, dia sudah menenggak silvananya berkali-kali berusaha untuk mengendalikan dirinya sendiri. Dia menunggu jawaban dari wanita yang ada di bawahnya meski tubuhnya sudah tidak sanggup menahan telah lama.

Wanita itu diam dia merasakan rasa panas menjalar terlalu kuat di tubuhnya. Nafasnya tidak menentu bahkan dia sendiri tidak mampu menahan efek obat yang terlalu kuat. Dia meraih kerah pria itu dengan cepat. Mencium bibir lembut dan hangat di depannya. Nafas keduanya mulai menyatu.

Pria itu mencium bibir manis wanita di bawahnya. Tubuhnya sudah tidak bisa menahan hasrat yang semakin besar. Tangan kekarnya kembali membuka semua kancing baju wanita itu. Dia meraba benjolan seperti gunungan kembar yang semakin membuat jantungnya berdegup kencang. Dia melepaskan ciumanannya. Mengarahkan ciuman itu pada bagian leher turun perlahan di sertai kecupan halus menuju ke putik berwana merah muda. Setiap jilatan yang ia lakukan menandakan semakin ingin dirinya memiliki wanita di dalam dekapannya.

"Aahhh..." Lenggukan pelan terjadi saat jilatan di putik membuat tubuh wanita itu menggejang. "Iiisss ...aaa..."

Suara itu seperti surga bagi pria yang tengah menikmati keintimannya. Setiap jilatan, kuluman membuat dirinya semakin gila. "Aku sudah tidak bisa menahannya," ujarnya dengan nafas tidak menentu. Dia menatap wajah samar wanita di dekapannya. Wanita itu meganggukan pelan kepalanya. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak lain. Pria itu melepas pakaian yang ia kenakan juga celana yang masih melekat kuat menutup kejantanannya. Setelah melepaskan semuanya. Dia langsung menindih tubuh indah wanita itu. Setiap ciuman dia lakukan jauh lebih dalam.

Wanita itu mencengkeram kuat punggung bidang yang sangat menawan di hadapannya. Kakinya bergerak pelan membuat gesekan nyaman untuk pihak lawan.

"Iiisss..." Desisan kenikmatan terdengar dari pria itu. Dia sangat menikmati setiap gesekan dan lenggukan tubuh mungil di dekapannya. "Aku akan memasukkannya," suara itu mendekat kearah telinga wanita itu. "Sedikit lebarkan agar aku bisa memasukkannya."

Wanita itu menuruti setiap perkataan pria itu. Dia sedikit melebarkan selakangannya. Di detik berikutnya benda tajam menonjol dan lembut berusaha masuk perlahan. "Aaahhh...aaamm..." Dia naikkan tubuhnya.

Pria yang masih berusaha tersadar akan satu hal. "Kamu masih perawan?"

"Iya."

Jawaban itu membuat pria itu menghentikan gerakannya. Namun dia sudah tidak bisa menghentikan keintiman itu terlalu lama. Semua sudah tidak bisa di hentikan lagi. "Tahan. Akan sedikit sakit."

"Iya."

Pria itu memasukkan miliknya kembali ke dalam lubang kenikmatan milik wanita yang ada di bawah pelukannya. "Aahhh..iiss..." Dia juga tidak bisa menahan rasa nikmat yang sangat memabukkan. Tubuhnya semakin menegang. Ini juga kali pertama dia berhubungan intim dengan wanita. Ada rasa tanggung tapi dia menyembunyikannya dengan sangat baik. "Ahhhhhh..." Semua kejantanannya masuk seketika setelah berusaha cukup lama.

"Aahhh..." Tubuh wanita itu ikut menegang. Kedua tangannya semakin mencengkeram kuat. Keringat membasahi tubuh indahnya. "Ahhh..iiisss..." Ada rasa sakit menghujam lubang vaginanya. Saat kejantanan pria itu di gerakkan pelan. Dia mulai merasakan kenikmatan. "Aahhh...isss..."

Nafas keduanya saling bersautan di antara kegelapan malam. Setiap hujaman membuat keduanya memejamkan mata merasakan kenikmatan yang luar biasa. "Ahhhaaaa...iiiiss..." Suara desahan wanita itu semakin membuat pria di atasnya menggila.

Pria itu mempercepat ritme gerakannya setelah melihat kenayaman pada wanita itu. Suara hentakan terdengar menggema di ruangan. Menjadikan kamar sebagai tempat terjalinnya hubungan yang tidak akan pernah bisa di lupakan.

"Aahhh..ahmm...iiss..." Suara wanita itu semakin kencang saat pria itu menghantam lubang vaginanya lebih dalam dan kencang.

"Huhaahh..aaahh..." Suara pria itu juga tidak tertahankan. Dia hampir tidak bisa membuka matanya. Dia gerakan pinggulnya semakin kencang. Rasa panas semakin menyebar di tubuhnya. Rasa sakit pada kejantanannya menandakan dia akan mencapai klimaks. "Aahhh...ahhh...iiisss...aa..ku akan keluar. Kita keluarkan bersama," tubuhnya semakin mengejang.

Wanita itu menganggukkan kepalanya menandakan dia juga sudah hampir mencapai batasnya.

Hujaman terus menerus pria itu membuat tubuh keduanya semakin mengejang. "Aaahhh...aggrrr...ahhh..." Mereka berdua mengeluarkan kenikmatan bersama. Tubuh pria itu langsung lemas menindih tubuh di bawahnya. Dia mencium bibir wanita itu dengan lembut. Sedangkan adik kecil di bawahnya masih terbenam dalam.

Efek obat yang mereka minum masih saja belum berakhir. Wanita itu masih meneguk Silvana di tenggorokannya. Setiap ciuman yang dia dapatkan membuat tubuhnya menjadi lebih nyaman. Saat pria itu melepaskan kejantanannya dari lubang vagina. "Ahhh..." Desahan itu masih terdengar menyegarkan telinga.

Pria itu merebahkan tubuhnya di samping wanita yang bahkan tidak dia kenal. Tapi sudah dengan beraninya dia tidur. Rasa panas pada bagian bawah masih saja terasa kuat. Kejantanannya menegang kembali. Nafasnya kembali memburu. Wanita di sampingnya memiringkan tubuhnya membelakangi dirinya. Pria itu mendekat lebih dekat. Saat kejantannnya menempel pada kulit halus wanita itu. Rasa sakit kembali terasa. Wanita di depannya sepertinya masih merasakan hal yang sama menyiksanya. "Kita kerjakan hingga tuntas," bisik pelan pria itu di telinga wanita yang sudah ada di pelukannya.

"Iya. Aku juga memikirkan hal yang sama."

Kali ini pria itu jauh lebih berani dan agresif. Dia meremas lembut buah dada yang bahkan tidak bisa dia genggam seluruhnya. Ciuman di setiap bagian punggung menambah rasa samar dan nyaman. Dia menghimpit lebih lekat tubuh wanita itu. Dia mencoba memasukkan kejantanannya melalui belakang. "Ahhh..." Ini lebih nikmat dan memiliki sensasi berbeda. Setelah kejantanannya masuk seketika. Dia menggerakkan perlahan panggulnya. Tangannya meremas buah dada dan sesekali mencium juga menjilatinya.

"Ahhh..." Wanita itu melemggukan tubuhnya dengan nikmat.

Ritem yang dilakukan pria itu lebih cepat dan semakin cepat. Nafas keduanya kembali memburu tanpa henti. Di pertengahan, pria itu menghentikan gerakannya melepaskan kejantanannya. Dia mengerahkan tubuhnya pada vagina. Dengan perlahan dia menjilatinya, mencium dan menyesapnya.

"Ahhh...aaemm...areegg...ahhh..." Tubuh wanita itu terus mengejang merasakan sebuah hal yang baru dia rasakan.

"Hauha..ahhaa.." pria itu menghentikan permainan di bagian bawah. Dia dengan cepat menindih kembali tubuh wanita itu memasukkan kejantanannya dan menggerakkan pinggulnya lebih kuat. Suara dentuman kenikmatan itu semakin kuat. Untuk yang kedua kalinya. "Aahhh...arehh..ahhe..." Mereka mengeluarkan klimaks bersama. Tubuh pria itu mambruk di atas tubuh wanita di dekapannya.