Chereads / Gadis Pendendam Yang Pemberani / Chapter 5 - chapter 5

Chapter 5 - chapter 5

"emm ini bunga buat kamu...sebenarnya aku sudah lama kagum sama kamu dan juga menyukai kamu." ucap anya dengan malu malu yang merupakan teman kelas alivia.

"memangnya kamu kelas berapa?" tanya steven dengan wajah datar.

"aku kelas 4 sekarang." jawab anya yang masih malu.

"ternyata kita beda kelas ya, aku kelas 5. Yaudah aku terima ya bunganya." ucap steven yang langsung meninggal kan anya.

Gadis yang lainpun mulai berbisik bisik.

"eh benar benar ya anya gak ada urat malunya, padahal umur masih kecil loh." ucap cewek diantara segerombolan cewek yang lain.

Berita itu pun langsung tersebar disekolah dalam sekejap, dan banyak dari gadis lain yang membicarakannya karena mereka semua cemburu karena steven menerima bunga dari anya.

Dalam kelas alivia langsung menghampiri anya...

"ehm anya, tadi aku dengar gosip gadis lain, mereka bilang kamu ungkapin cinta kamu ke steven.. apa itu benar ?" tanya alivia yang penasaran.

"liv...emmm...aku sebenarnya sudah kenal steven sejak kecil dan aku sangat suka sama dia. Karena dia pernah nolongin aku, tapii...mungkin dia sudah gak ingat lagi sama aku." ucap anya dengan suram.

"tapi teman yang lain bilang dia sudah nerima bunga kamu." alivia yang masih belum mengerti.

"eh liv, itu mungkin dia gak mencintaiku tapi aku sangat senang steven mau nerima bungaku setidaknya aku sudah lega heheh." ucap anya dengan tertawa terpaksa.

"yaudah kamu jangan mikirin itu lagi, sebentar lagi bel bunyi." ucap alivia penuh perhatian.

Dan bel pun berbunyi, semua murid akan masuk kekelasnya masing masing.

"liv mana jawaban tugas bahasa inggris yang diberikan minggu lalu." tanya nanda dengan nada arogan.

"eh ada kok...nih kalo kamu mau minta." ucap alivia sambil mengambil buku dalam tasnya.

" ya ampun kok banyak banget sih liv...huuuh mana habis istirahat nanti di kumpul lagi." nanda yang sambil mengeluh.

"gimana lagi dong, nanti kamu dimarahin lo kalo gak nulis." ucap alivia yang sambil baca buku.

" liv tulisin dong." ucap nanda yang terus mengeluh.

"aku dah kasih loh nanda, tinggal kamu tulis aja." ucap alivia yang sedikit kesal.

"oh jadi kamu gitu sama aku, liv ingat ya adikmu kan'an sama rumi...masih ingat kan kamu kejadian sebulan yang lalu hah.." ucap nanda yang mengancam alivia.

"ok...ok...sini biar aku tulis." ucap alivia dengan terpaksa.

"nah gitu dong liv heh." ucap nanda dengan sombong.

Pelajaran sudah selesai dan lonceng berbunyi waktunya untuk istirahat. Seperti biasa murid selalu pergi ke kantin sekolah.

"hai gengs, aku benar benar jengkel banget sama anya teman kelas kita itu, bisa bisanya dia berani ngasih bunga ke steven pangeran aku hmph...dan steven juga mau nerima bunganya lagi." ucap fera dengan nada marah.

"ehh jangan marah dulu dong fer, belum tentu steven suka sama anya. lagian ya..steven gak bilang dia suka sama anya, dia cuma nerima bunga aja abis itu langsung pergi." ucap ella.

" aduh fera gak usah khawatir, kamu udah yang paling cantik dikelas kita dan juga ketua di geng kita." ucap fina meyakinkan.

"eh benar juga sih omongan kalian, dan aku adalah gadis paling cantik disekolah haha..." fera dengan sombongnya.

"masih cantikan juga bunga sekolah dan juga alivia...eh...ups." ucap lina spontan.