"ya udah masuk dulu, tadi paman gak bisa jemput...kebetulan kaka ada disana jadi paman kamu minta tolong kaka jemput kamu." ucap abdi.
Didalam mobil...
mmm...ka...kaka gak sekolah, kan hari ini bukan hari minggu." tanya alivia penasaran.
"tadi kaka pulang jam setengah sepuluh karena para guru rapat, makanya kakak cepat pulangnya!" ucap abdi sambil menyetir.
******
Sampai dirumah alivia....
"yey akhirnya udah sampai rumah, ya udah ka..alivia pulang dulu ya." ucap alivia senang.
"eh kok gak bisa dibuka pintu mobilnya...kak ini gimana." ucap alivia yang bingung.
"liv...jangan buru buru dulu, kaka masih mau main sama kamu." abdi yang berusaha merayu alivia.
"tapi...tap...ka." alivia yang masih bingung.
abdi langsung memegang lengan alivia dan menariknya.
"bibir kamu kenapa merah liv." ucap abdi
sambil berusaha memegang bibir alivia dengan jari jemarinya.
"eh itu tadi alivia makan permen, jadinya merah deh ahaha." alivia dengan polosnya.
"oh...tapi kaka mau rasa permennya." abdi sambil menggigit bibirnya sendiri.
"ya udah nanti kalo alivia beli, alivia langsung kasih ke kaka." ucap alivia.
"tapi bibir kamu lebih manis...hmm." ucap abdi yang langsung perlahan mencium bibir alivia.
"umh...umh...ka...kaka." alivia yang berusaha lepas dan berusaha mengerti apa maksud semua ini, tapi otaknya masih belum mengerti.
dengan waktu yang pas...
"Alivia...nak kamu sudah sampai." teriak ibu alivia dari dalam rumah mau keluar.
"ka itu ibu dah panggil aku, bukain pintunya kak." ucap alivia yang sudah tak menghiraukan kejadian barusan terjadi, lebih tepatnya dia memang anak polos kasian banget ya kan.
"tunggu liv...jangan kasih tahu orang tuamu ya." ucap abdi yang khawatir.
Alivia mengiyakan lalu pergi begitu saja.
"eh nak abdi terima kasih banyak ya sudah nganterin nak alivia." ucap ibu alivia yang baru keluar.
"eh iya bu sama sama, ya sudah saya pergi dulu." ucap abdi yang langsung pergi.
******
Dirumah abdi...
"kesempatan deketin alivia gagal lagi, ibunya langsung keluar lagi... harusnya tadi parkir jangan didekat rumahnya... bodoh banget sih...tapi kenapa aku benar benar gila kali ini." ucap abdi dalam hati kesal.
"hahaha....alivia.....alivia...masih kecil aja sangat mempesona apalagi sudah besar....aku pasti gila." ucap abdi seperti serigala ingin memangsa buruannya.
dreet.....dreeet...dreeet...." siapa sih yang nelpon....benar benar ganggu aja." abdi langaung mengambil handponenya dan mengangkat panggilan.
"kamu dimana ketemuan yuk direstoran cendana." ucap suara perempuan dewasa dipanggilan hp abdi.
"ya udah nanti malam aku jemput." abdi langsung mematikan handponenya.
****
malam harinya.....
Abdi pun langsung menjemput sosok perempuan yang ada dipanggilan tadi kerumahnya.
tok...tok...tok...pintu pun terbuka, seorang gadis berpakaian dengan pakaian terbuka keluar dari pintu.
"eh sayang...lama banget sih datangnya." ucap perempuan yang ternyata pacarnya abdi dan namanya desi, kalo umur desi seumuran dengan abdi.... ya pasti beda jauh banget sama alivia.
"maaf ya tadi benar benar sibuk..telat sedikit gakpapa kan." ucap abdi yang perhatian.
"boleh sih tapi aku mau ke mall dan kamu harus beliin aku baju." ucap desi sambil ngambek.
"iya sayang jangankan baju, kamu mau beli seluruh mall nya aja aku pasti kasih." ucap abdi sambil mengelus rambut pacarnya.
Desi pun sudah hilang kekesalannya, mereka pun langsung pergi ke restoran cendana dimana kalo malam banyak anak remaja nongkrong disana.