Sistem mengatakan padaku, bahwa aku bisa mengecek beberapa manga yang tampaknya bisa kuperkenalkan pada dunia ini di status sistem untuk tahapan pertama revolusi hiburan. Aku mengangkat tanganku, mencoba mengikuti insting yang terasa benar.
"Open Status," kataku sambil mengayunkan tanganku ke samping, berusaha menunjukkan gaya dramatis, seperti yang biasa kulakukan di dunia sebelumnya.
"Tch... Kau tahu, kamu tak perlu mengucapkan kata-kata itu sambil berpose seperti orang bodoh, cukup pikirkan saja di dalam kepala, dan selesai. Dan itu sangat tidak cocok untuk pria berusia 40 tahun sepertimu," jawab sistem, sedikit mengejek.
Aku mendengus kesal. "Biarkan aku berekspresi, apa urusannya denganmu? Aku juga tahu kok."Ucapku sambil mendecakkan lidah, jengkel dengan komentar itu.
"Eh? Tunggu... 40? Aku? Setua itu?"
Aku langsung merasa bingung dan terkejut. Cepat-cepat aku bergegas menuju cermin besar yang ada di ruangan itu.
Pantulan yang terlihat di cermin membuatku terkejut—bukan wajah seorang pria berusia 40 tahun seperti yang disebutkan sistem, melainkan seorang pria tampan dengan rambut hitam legam dan mata kuning emas yang tajam. Tubuhku ramping, tapi tidak kurus. Bisa dibilang, tubuhku atletis—otot-otot di tempat yang tepat. "Woow... Hey sistem, kau bohong padaku! Jelas-jelas ini tubuh pria 20-an," omelku, tidak percaya.
"Jangan samakan akal sehat duniamu dengan dunia ini," jawab sistem dengan nada datar. "Dunia ini didasarkan pada sihir dan dipenuhi dengan mana. Setiap orang di dunia ini memiliki mana dalam tubuh mereka yang membantu meremajakan dan memperpanjang umur mereka."
Aku terdiam sejenak, mencerna penjelasan sistem. "Masuk akal juga," gumamku. "Aku belum sepenuhnya menyerap dan memahami semua ingatan yang berputar di kepalaku tentang dunia ini." Aku pun duduk di kursi dekat jendela, berusaha mencerna apa yang telah terjadi.
Kini, aku tahu bahwa dunia ini sangat berbeda dari yang aku kenal. Di sini, tidak hanya ada manusia. Ada juga beastman, kurcaci, bahkan elf. Dunia ini lebih kecil dari Bumi, dengan luas hanya sekitar setengahnya. Ada enam kerajaan yang menguasai dunia ini, terdiri dari tiga kerajaan manusia, satu kerajaan beastman, satu kerajaan kurcaci, dan satu kerajaan elf.
"Kenapa manusia memiliki tiga kerajaan?" pikirku.
"Ternyata karena jumlah populasi manusia yang terlalu besar" gumamku.
Perang antar ras yang terjadi 500 tahun lalu telah mengubah banyak hal, tetapi kini dunia ini berada dalam masa damai. Meskipun demikian, masih ada sebagian orang yang terjebak dalam masa lalu dan terus memelihara sikap rasis terhadap ras lain.
Aku mencoba mengingat lebih banyak tentang kerajaan-kerajaan ini. Ada:
Wisegard, Valorian, Celestia, Bloodfang, Ironhold, dan Alveron
"Dan sekarang... aku adalah seorang Duke di kerajaan Wisegard." Aku menyadari kenyataan itu, dan itu tidak terasa biasa. Wilayah yang dikuasai keluargaku adalah Carvalon, sebuah wilayah yang cukup luas dan subur. Selain Carvalon, ada dua wilayah lainnya yang juga dipimpin oleh keluarga-keluarga Duke, yaitu Lancashire yang dipimpin keluarga Lancaster, dan Warwickdom yang dipimpin keluarga Warwick.
Setiap keluarga memiliki ciri khasnya sendiri. Keluarga Lancaster terkenal dengan kecakapan mereka dalam sihir, karena menurut cerita mereka, nenek moyang mereka memiliki hubungan khusus dengan para peri. Keluarga Warwick, di sisi lain, memiliki fisik yang sangat kuat—katanya, nenek moyang mereka berasal dari garis keturunan titan atau sesuatu yang serupa. Sedangkan keluarga Carvalon, keluargaku, adalah keluarga sarjana. Kami terkenal dengan kecerdasan dan kemampuan kami dalam ilmu pengetahuan. Kami unggul dalam otak dan bakat, itu saja.
Aku tertegun sejenak. Sepertinya, meskipun aku terlahir di dunia ini sebagai seorang Duke yang berkuasa, tak ada yang bisa mengubah kenyataan bahwa aku masih asing dengan semua ini. Aku tidak tahu apa-apa tentang bagaimana menjalani kehidupan bangsawan, bagaimana berinteraksi dengan dunia yang penuh dengan sihir, atau bahkan bagaimana cara memimpin wilayah yang luas ini.
Namun, yang lebih membingungkanku adalah tugas yang diberikan sistem padaku. Mengenalkan komik di dunia ini? Dunia yang penuh sihir dan pedang? Apa yang bisa aku lakukan dengan hanya membawa hiburan sederhana seperti itu?
Aku menghela napas dalam-dalam. Dunia ini baru saja membuka mata dan pikiranku terhadap kenyataan baru, dan aku tahu aku harus menjalani misi yang aneh ini. Tapi di satu sisi, aku merasa cukup bersemangat dengan adanya tantangan besar yang menantiku untuk merevolusi hiburan didunia ini.