```
Sosok itu tersebar lagi, mengeluarkan berbagai gerakan seolah-olah untuk mengekstrak teknik pedang yang paling cocok untuk Ling Xiao dari prasasti batu.
Setelah seperempat jam, sosok itu menyatu sekali lagi.
"Garis kedua—Air Meleleh!"
Ini dia lagi!
Keringat telah mulai menetes dari dahi Ling Xiao. Bahkan dengan kekuatan jiwa sekuat itu, dia masih merasa sangat melelahkan.
Rupanya, keterbatasan satu shichen yang disebut Ling Xiaotian bukanlah omong kosong.
Sosok di prasasti batu itu kembali tersebar, gerakannya menjadi lebih eteris dan misterius.
Tampaknya semakin dalam memahami seni mistik ini hanya membuatnya lebih sulit.
Ling Xiao menggertakkan giginya, mengabaikan gangguan pikirannya, melupakan rasa sakit dan ketidaknyamanan di tubuhnya, dan berusaha untuk fokus sepenuhnya pada pemahaman seni mistik.
"Garis ketiga—Kondensasi Es!"
Gerakan pedang yang lagi berbeda, meski keduanya berasal dari prasasti batu yang sama, serangannya sama sekali berbeda.