Chereads / The Wrong Kind of Love / Chapter 1 - PROLOG

The Wrong Kind of Love

adillaa
  • 7
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 80
    Views
Synopsis

Chapter 1 - PROLOG

Cinta? Apa yang kalian pahami dari arti kata cinta? Mungkin itu adalah sebuah kata yang menggambarkan kasih sayang antara sepasang kekasih, atau mungkin ungkapan bahwa aku tidak bisa hidup tanpa dirinya. Namun, di balik semua definisi indah itu, aku masih bingung dengan makna sebenarnya. Cinta membuatku merasa seperti terjebak dalam labirin emosi yang tak berujung. 

Ketika aku melihat pasangan lain berbagi momen indah, hatiku berdesir. Ada rasa ingin memiliki, namun di sisi lain, aku juga merasakan ketakutan yang mendalam. Apakah cinta yang mereka miliki itu nyata? Atau hanya ilusi semu yang akan patah pada saat terjaga? Aku masih bingung dengan arti cinta, karena kalimat-kalimat indah itu sering kali membuatku gila, terjebak dalam harapan dan keraguan. 

Setiap kali aku memikirkan tentangnya, hatiku berdebar, dan pikiranku melayang jauh. Apa sebenarnya yang kuinginkan? Apakah cinta itu hanya tentang berbagi tawa dan air mata? Atau ada sesuatu yang lebih dalam, yang mengikat dua jiwa menjadi satu? Kalimat-kalimat indah tentang cinta sering kali membuatku merasa gila, seolah aku terperangkap dalam ilusi kasih sayang seorang lelaki yang seolah sempurna. 

Dia datang seperti badai, mengubah segalanya dalam sekejap. Senyumnya, tatapannya, dan setiap kata yang keluar dari bibirnya seolah memiliki kekuatan magis. Namun, semakin dalam aku terjatuh, semakin banyak pertanyaan yang menghantui pikiranku. Apakah dia benar-benar mencintaiku? Atau semua ini hanya sebuah permainan teka teki?

Cinta juga bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, dia memberikan kebahagiaan yang tak terlukiskan, tetapi di sisi lain, rasa sakit yang ditimbulkannya bisa menghancurkan. Setiap hari, aku berjuang antara ketakutan dan harapan, antara ingin mempercayai cintanya dan meragukan setiap janji yang terucap oleh bibirnya.

Setiap detik bersamanya adalah campuran antara euforia dan ketidakpastian. Ketika dia memandangku dengan penuh kasih, seolah dunia berhenti berputar. Namun, ketika dia menghilang, aku merasakan seolah separuh jiwaku turut pergi. Bagaimana bisa satu sosok memiliki kekuatan sebesar itu? Apakah cinta adalah tentang saling memiliki, atau lebih kepada saling memahami meski dalam kesunyian?

Aku terjebak dalam pikiran ini, mencari jawaban yang tidak kunjung datang. Dalam pencarianku, aku mulai menyadari bahwa cinta mungkin bukan hanya tentang dua orang yang saling mencintai, tetapi juga tentang bagaimana kita belajar mencintai diri sendiri. Mungkin, hanya mungkin, cinta sejati dimulai dari dalam diri kita sendiri—menemukan kedamaian dan penerimaan sebelum kita bisa berbagi hidup dengan orang lain.

Di tengah kebingungan ini, aku berjanji pada diriku sendiri untuk mencari tahu. Mencari tahu tentang cinta yang sejati, tentang apa artinya mencintai dan dicintai. Apakah cinta selalu indah, atau kadang kala ia datang dengan luka yang harus kita hadapi? Dalam pencarian ini, aku berharap menemukan jawaban yang akan membebaskanku dari belenggu ketidakpastian. Dan mungkin, hanya mungkin, aku bisa menemukan arti cinta yang sesungguhnya.

Inilah kisahku, tentang cinta yang membingungkan, harapan yang menggelora, dan perjalanan menemukan arti sebenarnya dari cinta.