"Dia adalah orang dari malam di penginapan itu"
Matahari pagi terbit ke langit, dan Esme terbaring di tempat tidur. Pandangannya melayang tak berarah ke langit-langit, perlahan-lahan kesadaran mulai membentuk di pikirannya.
Gelombang dingin ketidakpercayaan menyelimutinya saat dia menghubungkan titik-titik itu. Setan yang dia sangat ingin benci, ternyata adalah orang yang sama yang telah melanggarnya, menghancurkan kepolosan dan kedamaiannya. Dahmer benar-benar tidak pernah kembali.
Semuanya masuk akal sekarang — mengapa dia berani mencuri ciuman dari bibirnya di benteng, dan pertanyaan yang dia ajukan, dia jelas mengartikannya dengan cara yang salah.