Pandangan Lennox turun, matanya menetap pada gulungan kertas tersebut saat ia menghela nafas lembut.
Di sebelahnya, Leonardo sibuk memilah tumpukan surat, perhatiannya tertuju pada huruf-huruf yang datang dari Utara. Mata emas Lennox bergerak ke penasihat kepercayaannya itu, sedikit tantangan terdengar dalam nadanya. "Saya sudah memberitahu Anda mengapa saya menikahi Esme, tapi Anda belum juga berbagi pendapat Anda tentang hal itu."
Ekspresi Leonardo tetap tenang, tidak terkejut ataupun marah terlihat di wajah tampannya saat ia menjawab. "Saya tahu Anda punya alasan, tapi apa yang bisa saya lakukan jika Anda sudah memutuskan tanpa berkonsultasi dengan saya? Anda tahu saya mungkin bisa membujuk Anda untuk mempertimbangkan ulang, bukan?"
Pernyataan itu menggantung di udara, dan keheningan Lennox menjadi pengakuan diam-diam atas kebenarannya.
