Setelah formalitas selesai, Esme dengan cepat melepaskan diri dari perkumpulan tersebut, dengan alasan sakit. Ia segera kembali ke kamar pribadinya untuk merencanakan bagaimana ia bisa menghindari pertunangan tanpa membahayakan nyawanya sendiri atau Finnian.
Berbanding terbalik, Lennox menghilang ke kamar pribadinya, di mana dia sedang asyik dalam perselingkuhan penuh gairah dengan wanita pirang yang mempesona. Bibir mereka saling melahap, ciuman mereka keras dan tak kenal ampun, seperti serigala lapar yang memangsa buruannya.
Tangannya menjelajah tubuhnya dengan urgensi yang tidak sabar, berusaha membebaskannya dari belenggu korsetnya, sementara tangan yang lain meremas payudaranya melalui renda yang halus. Itu mengirimkan gemetar kenikmatan melewati pembuluh darahnya, dan dia mengeluarkan desahan lembut, tubuhnya merespon sensasi menggoda itu.
Akhirnya, dia mundur dengan tawa serak, matanya biru berkilau penuh keceriaan.
