Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Mafia ollyxton

🇮🇩yylvo01
--
chs / week
--
NOT RATINGS
230
Views
Synopsis
Di balik wajah tampan dan sikap dinginnya, Darren menyembunyikan rahasia yang kelam. Di usia muda, ia telah menjadi sosok yang ditakuti, seorang pemimpin geng mafia yang kejam, bahkan darah tak membuatnya gentar. Ia adalah bayangan di malam hari, yang menyelesaikan masalah dengan cara yang tak pernah terbayangkan. Namun, kehadiran Alexa mengubah segalanya. Gadis itu penuh tawa dan kehebohan, begitu berbeda dari dunia Darren yang dipenuhi bayangan. Takdir mempertemukan mereka dua jiwa bertolak belakang, namun saling tarik-menarik. Tanpa sadar, Alexa menyusup ke hati Darren yang beku, menjadi alasan yang membuatnya merasakan panasnya kemarahan sekaligus manisnya perlindungan. Di antara kekuasaan dan perasaan yang ia tak bisa abaikan, Darren terperangkap. Kini, hanya ada satu hal yang pasti demi gadis itu, ia akan membiarkan dunia bertekuk lutut atau hancur lebur.
VIEW MORE

Chapter 1 - bab 1

"Dorr ... Dorr ... Dorr !"

Suara tembakan menghancurkan keheningan di sebuah gudang tua, tersembunyi di tengah hutan yang gelap dan luas. Tiga peluru menghantam tubuh seorang lelaki paruh baya yang langsung tersungkur di lantai, darah mengalir deras dari luka di kepala, perut, dan lengannya. Di hadapan tubuh yang tak berdaya itu, sosok pemuda berdiri tegak. Ekspresinya dingin dan tak terbaca, senyum sinis menghiasi wajah tampannya, namun matanya tajam dan penuh kebencian.

"Itulah balasan untukmu," ucapnya pelan, suaranya rendah dan penuh dendam yang mengerikan.

"Karena kau telah berani menyentuh gadisku," lanjutnya, nada suaranya semakin mengancam, seolah kemarahan itu sulit dibendung.

Lelaki paruh baya itu menatap sosok di hadapannya dengan sisa-sisa tenaganya. Tatapan putus asa dan penuh ketakutan terpancar dari matanya yang kian meredup. Namun pemuda itu tidak peduli. Baginya, tidak ada tempat untuk belas kasihan bagi mereka yang telah berani menyakiti gadisnya.

Ia mendekat, mencondongkan tubuhnya hingga wajahnya nyaris menyentuh lelaki yang sekarat itu, lalu berbisik di telinganya, suaranya terdengar dingin dan mengerikan.

"Kau tahu, ada satu hal yang tidak bisa kutukar…" Ucapannya tajam, penuh amarah yang membara di setiap kata.

"Yaitu gadisku. Dia adalah orang yang sangat berharga dan berarti di hidupku. Jika ada seseorang yang menyakiti dan membuatnya menangis, akan ku pastikan orang itu akan menyesal."

Pemuda itu berdiri kembali, memasukkan pistol ke dalam saku dengan tenang, seolah-olah peristiwa tadi hanya sesuatu yang biasa. Hanya suara erangan lemah dari tubuh lelaki itu yang kini mengisi keheningan.

"Selamat tinggal," katanya dingin, dengan nada yang membuat bulu kuduk meremang

"semoga kau menyadari kebodohanmu… di neraka."

Ia berbalik, meninggalkan tubuh yang perlahan kehilangan nyawa di belakangnya. Langkahnya tenang namun penuh wibawa, memancarkan kekejaman yang menakutkan. Keluar dari gedung tua itu, wajahnya disinari cahaya bulan yang tajam dan dingin, memperlihatkan sosok yang misterius dan tak terjangkau.

"Aku akan melakukan apapun demi melindungimu. Apapun itu , bahkan ketika taruhannya adalah nyawaku sendiri."

....................

Di siang hari yang terik, jam istirahat kedua dimulai, dan suasana kantin PERMATA INTERNATIONAL HIGH SCHOOL berubah menjadi hiruk-pikuk. Para siswa berhamburan keluar dari kelas, menuju kantin dengan semangat, mencari tempat duduk favorit mereka. Beberapa di antaranya memegang bekal makan siang, sementara yang lainnya mengantri untuk membeli makanan di warung kantin yang ramai.

Di sudut kantin yang lebih sepi, ada tiga cewe cantik bernama ALEXA LOVANIAN ALEXA LOVANIA ANDERSON , AURORA STEPHANIE PUTRI , BIKA BRIANA CAITILIN .Alexa , Bika, dan Aurora duduk berkelompok, tertawa bersama sambil menikmati hidangan mereka. Bika, yang dikenal dengan kacamata tebal dan rambut panjang bergelombangnya, sedang mengunyah bakso sambil berbicara tanpa henti, seperti biasa.

"Eh, ada gosip baru cuyy!" ucap Bika dengan mulut penuh, tak peduli dengan cara bicara yang berantakan.

"Heh, kudanil, makan dulu tuh bakso yang ada di mulut lo!" Aurora, yang selalu tegas dan rasional, menyindir Bika dengan nada mengejek.

"Matamu, kudanil!" jawab Bika dengan tak kalah keras, merasa tersinggung.

Tiba-tiba, suara keras terdengar dari meja tempat mereka duduk. Semua orang menoleh, kaget, dan Alexa berdiri, memukul meja dengan tangan kirinya.

"Woy! Anjing, jangan ribut terus ck! Gue lagi pengen makan , lo jangan bikin gue emosi !" serunya dengan emosi, matanya tajam dan penuh amarah.

Namun, kegaduhan di kantin tak berhenti begitu saja. Di pintu kantin, beberapa siswa sudah berkumpul, melotot dengan mata berbinar-binar. Teriakan histeris dan desas-desus mulai terdengar. Para "Most Wanted" di sekolah ini baru saja masuk. Mereka adalah Darren Marquel Ollyxton DARREN MARQUEL OLLYXTON , KUANG YI , REYMOND RICHARD , REYHAN BASKARA PUTRA . keempat cowok yang dikenal dengan ketampanannya, gaya hidupnya yang misterius, dan reputasi mereka yang melampaui batas sekolah.

"AAA! AYANG DARRRRRREN!" teriak seorang siswi sambil mengibas-ngibaskan tangannya, membuat seisi kantin terkejut.

"Rahim gue anget cok !"

"Woy , lo tuh laki bego"

"Ehh iya juga , tapi gapapa"

"Aaaa darren ganteng banget!"

"Reymond , aku padamu!"

"Reyhan , gue rela kok jadi pacar ke 20 lo"

"Mamak... aku pengen nikah sama kuang yi"

masih banyak lagi bisik bisik dari beberapa gadis dengan wajah berbinar, seolah-olah para cowok ini adalah selebriti dunia.

Namun, di tengah kegilaan itu, Alexa hanya melirik sekilas ke arah para siswa yang berteriak histeris. Dia memutar bola matanya malas, tidak terkesan sama sekali dengan perhatian berlebihan yang diberikan pada Darren dan kawan-kawannya. Bahkan, Alexa dengan santai melanjutkan makannya sambil mengejek.

"Pfft, woylah gitu doang anjir mukanya aja gaseberapa , muka datar aja disukain . padahal masih ada banyak cowo didunia ini!" ucap Alexa, dengan nada nyinyir dan sambil menyeringai, tidak peduli dengan keributan di sekitarnya.

"Lo jangan kek gitu anjenggg , mereka berempat itu idaman banget . Awas aja kalo ntar lo suka " katanya sambil mengunyah bakso. Aurora yang lebih tenang hanya menggelengkan kepala, namun senyum tipis terlihat di bibirnya.

Di sisi lain, Darren, yang sejak tadi berjalan bersama teman-temannya, merasa familiar dengan reaksi para siswi yang langsung bereaksi saat mereka memasuki kantin. Senyuman sinis tergambar di wajahnya, tetapi matanya tidak melirik ke arah para penggemarnya yang teriak-teriak. Pandangannya terarah langsung ke satu tempat ke arah meja tempat Alexa duduk. Untuk pertama kalinya, ia merasakan kegugupan yang tak biasa, melihat Alexa yang sedang sibuk dengan dunia dan ocehannya sendiri, jauh dari perhatian yang biasa ia dapatkan.

Kuang Yi, Reymond, dan Reyhan sama-sama tertawa melihat kegilaan di sekitar mereka, tetapi mereka tahu betul siapa yang benar-benar menarik perhatian Darren.

"hahaha , gue tau mata lo tertuju ke siapa . mending cari tempat duduk aja sekarang . Dari pada lo kejebak sama kegilaan mereka" Reymond bercanda, menyadari bagaimana teman mereka terlihat sedikit bingung dan tidak terlalu menikmati perhatian tersebut.

"Gue lebih suka dia yang ribut dari pada mereka semua," jawab Darren singkat, sedikit tersenyum, meskipun matanya tetap tertuju pada Alexa yang sedang sibuk mengoceh.

Namun, di sisi lain, Alexa sudah mulai beranjak dari tempat duduknya. Ia berjalan mendekat ke arah Darren, dengan langkah penuh percaya diri, menatap langsung ke matanya dengan tajam.

"ck , datar banget tuh muka . Senyum kek!" tantangnya, dengan senyum nakal yang menantang, siap membuat suasana semakin memanas.

Seketika itu, seluruh kantin kembali terdiam, semua mata tertuju pada mereka...