Chereads / hanya dengan mu / Chapter 2 - 2

Chapter 2 - 2

Setelah berhasil mengelabuhi pengawal Ashina segera memasuki ruangan yoen ."kakak,..kakak.. Kakak.. Cepat ganti pakaianmu, keluar melalui pintu belakang Qianqian dan Duer akan menemuimu di gang belakanh aku akan tinggal disini untuk mengulur waktu bersama Xingyi"ucap Ashina kepada saudara perempuannya.

"Ashina apa sebenarnya yang terjadi, apa yang kamu rencanakan "ucap Youlie.

"untukmu melarikan diri bersama Duer"ucap Ashina.

"itu tidak masuk akal"ucap Youen.

"cepat kembali"ucap Yoen kembali sambil mendorong Ashina agar keluar dari kamar itu.

"kakak,,kakak. Aku tahu apa yang kamu khawatirkan aku akan mencari cara untuk mencuri kontrak pernikahan itu"ucap Ashin memastikan Youen.

"lalu setelah aku menemukannya aku akan membakar pos penjagaan ini, pada saat itu akan terjadi menjadi kesalahan Beishou karena pengawasan yang buruk. Karena itu bukan urusan Kerajaan kita. Jika mereka mengajak berperang lagi, negara lain akan menahan mereka"ucap Ashina memberikan penjelasan.

"Bagaimana aku bisa meninggalkanmu disini sendirian untuk menghadapi bahaya - bahaya ini "ucap Youen pasrah. Namun bukan Ashina namanya jika tidak berhasil membujuk kakaknya, setelah perdebatan kecil maka Yoenlipun mengikuti saran dari Ashina dan Yoenli mengikuti semua renca Ashina.

Setelah beberapa saat kemudia sebuah petasan meledak disebuah langit yang biru menandakan sebuah rencana telah berhasil.

Ashina mendengar itu dari kamar Yoenli, sekarang dia telah memakaj pakaian Yoenli dan dia memakai cadar agar tidak ada yang melihat wajahnya.

"hebat, rencananya berhasil, sekarang terserah padaku "ucap Ashina.

Ditempat lain di pos penjagaan Ashin memulai rencananya. Dia menawarkan para prajurit sebuah minuman yang dicampuri dengan obat tidur agar para penjaga segera tidur dan dia mulai melakukan aksinya.

"dihari yang indah ini, saudara - saudara Boshoun mari kita minum,aku juga membawakan daging sapi yang enak. "ucap Ashin sambil menyodorkan daging itu

"biarkan aku menuangkan anggur untukmu "ucapnya sambil membagi - bagikan minuman itu.

"kami sedang bertugas jaga seorang pasukan kerajaan Dongyu berani kesini dan minum sinj, ucap salah satu prajurit Beishon.

"ayo pergi dari sini, hari ini adalah hari besar kerajaan kita"ucap salah prajurit sambil mendorong Ashin.

"ayo minum bersama kawan"ucap Ashin lagi membujuk para ptajurit untuk minum kembali.

Di tempat lain Ashina sedang mengawasi sebuah ruangan yang dianggap adalah ruangan putera mahkota calon dari puteri Yuenli sebelum memasuki ruangan itu dia meniupkan sebuah asap yang jika tertiup maka si korban akan tertidur sesosok lelaki yang sedang berendam di bathup kamar itu mencium aroma yang mencuringakan itu dan karena penciumannya sangat terlatih dengan aroma yang sensitif seperti ini dan tubuh tidak akan merespon hal - hal seperti ini karena sudah dilatih di dalam latihan maka dia mengikuti permainan orang yang meniupkan asap ini.Ya,berpura - pura tidur.

Ashina yang merasa rencananya sudah berhasil masuk kedalam ruangan itu.

"aku harus mencarinya, obatnya akan segera hilang. Dimana pangeran utara menyimpan surat kontrak pernikahan itu ucapnya."sambil mencari semua sela - sela sudut lemari di kamar itu.

Tanpa dia sadari sang pangera utara sedang mengikutinya dari belakang.

"apa yang kamu cari? Ucap sang Pangeran.

"surat kontrak pernikahan "ucap Ashina polos tanpa tahu siapa lawan bicaranya.

Dan tiba - tiba sebuah pedang putih mengkilat sudah mendarat di leher cantiknya.

"saya.. Saya.. Pikir memasuki ruangan yang salah"ucap Ashina.

"siapa kamu?" Ucap sang pangeran.

"mengapa kamu mencuri kontrak pernikahan? "ucap pangeran kembali.

"pernikahan apa surat kontrak?.. Aku hanya,, pencuri kecil"ucap Ashina berpura - pura takut agar sang pangeran iba dan melepaskannya.

"aku melihatmu disini untuk pernikahan jadi aku ingin mencuri mas kawin,"ucap Ashiana kembali tapi sepertinya pangeran tidak percaya karena pedang itu semakin dekat ke leher Ashiana.

"aku akan memberitahumu,,ya aku akan memberitahumu" ucap Ashina berpura - pura panik.

"aku tahu kamu pangeran utara, jadi kupikir pangeran utara yang terkaya aku ini pencuri jadi aku ingin mencuri barang - barang yang ada disini karena aku mengincar barang - barang orang terkaya ucapnya.

"kamu bilang aku pangeran utara? "ucap pangeran

Ashiana mengangguk,.

"tapi kamu salah, aku bukan pangeran utara "ucap pangeran kembali.

"bukankah ini kamar pangeran utara? Ucap Ashiana.

"tidak, aku hanya seorang prajurit rendahan"ucap pangeran dengan serius.

Ashiana diam, dan berpikir.

"tidak heran aku tidak dapat menemukan surat kontrak pernikahan itu. Pangeran tidak ada diruangan ini "ucapnya dalam hati.

"lihatlah,, aku,, aku tidak mencuri apapun bagaimana kalau kita membuat kesepakatan. Biarkan saja aku pergi"ucap Ashiana namun pedang semakin menempel dilehernya. Namun dengan inisiatif Ashiana menyodorkan dua buah koin uang emas sebagai tanda perdamaian padanya, namun sang pangeran terdiam.

"tidak.. Tidak.. Tidak.cukup aku akan menambahkan lebih banyak uang"ucapnya sambil menambahkan kembali uang koin emas itu namun sang pangeran masih diam.

"masih tidak cukup. Ini. Banyak tidak mudah bagiku untuk menabung aku punya adik laki - laki yang harus aku dukung mari kita saling memahami hanya ini yang kumiliki saudara "ucap Ashina.

"sebagai pengawal pribadi pangeran utara aku disini untuk menangkap pencuri bukan untuk membuat kesepakatan pada mereka, mengerti"ucap sang pangeran penuh penekanan.

Ya, Ashiana tidak memahami jika lelaki yang berdiri disitu adalah sang pangeran utara yang dia sebut namun dia tidak pernah mengenal wajah sang pangeran, maka setelah lelaki itu berkata bahwa dia bukan sang pangeran yang dimaksud Ashiana percaya.

"mengerti,, mengerti "ucap Ashiana sambil memasukkan semua koin emasnya kedalam dompetnya

Dan tiba - tiba ketika ia semua duitnya sudah masuk kedalam dompetnya pangeran merebut dompetnya dan ashiana terkejut.

Dan tiba - tiba sebuah anak panah memasuki ruangan itu mereka berdua terkejut dan ternyata ada penyusup yang menyerang mereka dan mulai lah gerakan cepat melindungi diri ,Anak panah itu tidak hanya satu, namun banyak sehingga mereka mulai mengeluarkan kemampuan mereka berdua.

Disela - sela mereka sedang menghindari serangan panah itu Ashiana bersembunyi dan berpikir " dia mungkin tahu keberadaan surat kontrak pernikahan itu"l, dia tidak bisa mati "ucap Ashiana dalam hati.

Dan mulai lah dia membantu sang pangeran dari serangan panah itu karena tempat berlindung tidak ada, semua sisi sudah penuh serang dengan anak panah dan ketika mereka sedang sibuk dengan serangan anak panah tanpa mereka sadari satu anak panah tertancap di jantung sang pangeran dan tembus ke Ashina karena kebetulan Ashina berada di belakang sang pangeran dan mereka akhinya tidak sadarkan diri..dan anehnya hal itu terulang lagi dimana ketika ashina memasuki ruangan pangeran untuk mencari surat kontrak nikah itu. Ya seperti waktu diputar mundur