Chereads / hanya dengan mu / Chapter 3 - 3

Chapter 3 - 3

"kenapa kita disini lagi? Ucap ashianaa bigung.

"itu, kamu lagi, bukannya kita baru saja terbunuh? Bagaimana kita masih disini, apa aku punya mimpi buruk? "ucap ashina.

"ingatanmu sama dengan ingatannku, apa itu berarti memang akan ada pembunuhan? "ucap sang pangeran.

"siapa mereka yang mencoba membunuh kita, mengapa mereka mencoba membunuh kita? "tanya ashiana

"aku khawatir bukan hanya kita "ucap sang pangeran.

"pengawal dongyu"ucap Ashiana.

Beberapa saat kemudian Sang pangeran memberikan komando kepada oara prajurit untuk mempersiapkan perang

"ada pembunuh, semuannya bersiap - siap. "ucap sang pangeran memberi instruksi.

"ya"ucap prajurit serentak.

Beberapa saat kemudian kerajaan itu diserbu dan peperanganpun terjadi.

"Xingyi"? Ucao Ashiana.

"itu kakak aku baik - baik saja" ucap ashin.

"periksa pengantin puteri dikamar"ucap ashin kepada ashiana.

"ah,, "ucap ashin,, bagian dada sebelah kirinya terkena panah.

Dan saat Ashiana masuk kekamar sang puteri drama sang pengantin puteripun dimulai.

"puteri,, aku tidak sadar aku terlambat. Puteri kamu telah diambil oleh pembunuh. Puteri.. Puteri.. Kami gagal melindungimu"ucap Ashiana penuh drama.

Para prajurit memeriksa seluruh isi kamar.

"puteri Dongyu memang tidak ada didalam karna telah dibawa.bagaimana kami menjelaskannya kepada puteri khan., "ucap ashiana semakin kuat dramanya.

"karena perlindungan yang buruk maka sang puteri hilang. Aku melihat dengan mata sendiri mereka mengambil puteri mereka sangat kejam. Sang puteri pasti.. Terkutuk. "ucap Ashiana menggebu.

"puteri,,,, "ashin menarik ashiana ke pelukannya untuk menenangkan saudaranya itu.

"puteri kami zhu meninggal secara misterius, mengapa pangeran utara anda belum keluar? Untuk memberi kami penjelasan. "ucap ashiana.

"ya, dimanaa dia "ucap Ashin.

"pangeran utara kami bukanlah seseorang yang anda dapat lihat kapanpun anda mau"ucap tangan kanan pangeran.

"seperti saat ini, ini insiden besar, dia harus keluaar dan menjelaskan, sampai saat ini dia belum muncul apakah ada sesuatu yang mencurigakan tentang pangeran utaramu? "ucap Ashina.

"ya, dimanaa pangeran utaramu"ucap Ashin menambahi ucapan Ashiana.

"memperhatikan dari ucapanmu, siapa sebenarnya kamu? Mengapa kamu bersihkeras bahwa puteri Dongyu  sudah mati "ucap tangan kanan pangeran.

"aku melihat dengan mataku sendiri dia,, diambil kemungkinan besar dia sudah terbunuh. Anda orang Beishou tidak bisa lepas dari tanggung jawab"ucap Ashiana menutupi kepanikannyaa karena hampir ketahuan oleh sang pangeran.

"ya, "ucap Ashin sambil memukul meja.

"anda tidak bisa lepas dari tanggung jawab.

"apakah kamu baik - baik saja"ucap Ashiana mendekati adiknya yang sedang menahan sakit.

Dan tiba - tiba seorang prajurit datang melapor.

"yang mulia, mahar pernikahan tidak hilang,"ucap sang prajurit memberikan laporan pada sang pamgeran yang masiih berbicara di kamar puteri. Dan setelah menerima laporan itu sang pangeran dan asistennya pergi keluar menuju kamar sang pangeran.

Diruangan sang pangeran diskusi antara sang pangeran dan tangan kananya pun dilanjutkan.

" saya tidak meyangka Roufeng Sekte bertindak begitu cepat "ucap tangan kanan pangeran.

Sang pangeran terdiam dan

"bagaimana keadaan dengan delegasi Dongyu?  Apakah masih gempar? "ucap sang pangeran.

"delegasi Beushon telah menderita banyak korban yang terjatuh. Tapi delegasi donyu telah kehilangan hampir setengah dari orangnya. Tampaknya ini bukan pekerjaan Dongyu yang berkolusi dengan Roufeng sekte ucap"asisten pangeran .

"tapi puteri pertama hilang dang orang orang Dongyu tidak terburu-buru menemukannya sebaliknya bersih keras dia telah dibunuh. Tidakkah menurut anda itu sangat mencurigakam. "ucap sang pangeran.

"yang mulia, apakah anda mengatakan itu adalah pekerjaan orang dalam Dongyu yang menyembunyikan puteri pertama sendiri? "ucap tangan kanan pangeran.

"awasi mereka berdua  dari Dongyu, jangan buarkan mereka lolos"ucap pangeran pada tangan kanannya. Tangan kanannya mengangguk dan memahami rencana sang pangeran.

Di swbuah bukit Ashin dan Ashina berjalan menuju kerajaan mereka. Mereka telah berhasil keluar dari kerajaan Boustu. Ashin yang terluka dipapah oleh Ashina.

"kakak kita sudah berlari begitu lama, kenapa kita belum sampai ke Dongyu? "ucap Ashin. "xingyi, bertahanlah sedikit, kita hampir sampai. "ucap ashiana pada adiknya.

"kakak, apakah aku akan mati? "ucap ashin.

"saat kita tiba di Dongyu aku akan mencari tabib yang bisa mengeluarkan racun panah itu., kamu tidak akan mati "ucap Asiana.  Ditengah percakapam itu tiba - tiba sang pangeran menghadang jalan kedua bersaudara itu.

"kemana lagi kamu berencana melarikan diri?"ucap sang pangeran. Kedua bersaudara itu terkejut dengan kedatangan sang pangeran.

"dia telah diracuni ileh organisasi pembunuh terkenal di Boushon, racun dari swkte Roufeng"ucap pangeran.

"racun ini hanya dapat disembuhkan  dari penawar dari sekte Roufeng. Tidak ada yang bisa menyembuhkannya"ucap sang pangeran.

"berhentilah mencoba menakut - nakuti kami" ucap Ashiana.

"apa aku kelihatan seperti menakut - nakutimu?"ucap sang pangeran.

"dalam waktu kurang dari beberapa hari pemuda ini akan kehilangan nyawanya"ucap sang pangeran.

"kakak, dia bisa membunuh  kita dengan mudah sekarang sepertinya dia tidak berbohong, tapi aku masih sangat muda, aku tidak ingin mati seperti ini"ucap Ashin dan sebagai isyarat membujuk sang kakak agar meengikuti kemauan sang pangeran.

"kalau begitu katakan padaku dimana sekte Roufeng, bagaimana kita bisa mendapatkan penawarnya "ucap Ashina.

"hanya jika kamu kembali ke Boushon bersamaku kamu akan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan penawarannya "ucap pangeran.

"kalian sekalian tidak menepati janji dan tersesat puteri pernikahan. Apakah kamu berharap kamu kembali  bersamamu untuk mati? "ucap Ashiana.

"kalian bersaudara  itu aneh kamu muncul entah dari mana dalam rombongan pernikahan dan menyelinap ke kamar  pangeran untuk mencuri kontrak pernikahan. Adapun kemana puteri tertukar  yang sebenarnya pergi kamu lebih tahu daripada aku. "ucap pangeran.

"aku hanya seorang pelayan yang mendampingi seorang puteri dan ini adalah saudaraku,kami sangat berterimakasih pada sang puteri jadi kami datang untuk mengantarkan sang puteri keluar dari kontrak pernikahan ini,aku tidak mengetahuinya aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan, kamu melanggar perjanjian tidak melakukan pekerjaan dengan baik dan kehilangan sang puteri itu bukan urusan kita "ucap sang Ashiana.

"ya "jawab Ashin kembali.

"baik"ucap sang pangeran.

"jika kamu tidak kembali bersamaku semuda ini manusia akan kehilangan nyawanya "ucap pangeran lalu berpura - pura pergi .

"tunggu, jika kita kembali bersamamu bisakah kamu menyelamatkannya?"ucap Ashiana

"aku akan mencari penawarnya untukmu ,kamu harus bantu aku untuk merahasiakan  hilangnya sang puteri,itu bukan kesepakatan yang buruk bukan? "ucap sang pangeran memberi pilihan dan penawaran.

"jika puteri hilang pada saat pernikahannya  dan dia tersesat ,bagaimana kita menjaga rahasia ini apakah kamu ingin aku melakukan  trik sulap atau semacamnya?"ucap Ashina

"Bukan tidak mungkin.."ucap sang pangeran  omongannya tergantung

"Kamu tidak menyarankan biar aku melakukanya "ucap Ashiana

"aku tidak akan mengizinkanmu untuk melakukan itu pada saudara perempuanku"ucap Ashin

"Xingyi, mungkin kita harus setuju denngan cara ini,ketika kita mendapatkan penawarnya dan lukamu sembuh kita akan menemukan kesempatan untuk lari dan kabur dari sini "ucap Ashiana

"ide bagus, "ucap ashin

"kita akan melarikan diri bersama lagi"ucap Ashina

"kami setuju"ucap mereka berdua serempak.