Chereads / hanya dengan mu / Chapter 4 - 4

Chapter 4 - 4

"yang mulia anda sibuk sepanjang hari selamat menikmati hidangan".ucap asisten pangeran.

"apa yang kamu ketahui? "ucap pangeran membuka pembicaraan.

"saya sudah memeriksa sekelilinh, mereka semua bilang kedua bersaudara ini tumbuh bersama puteri pertama. Mereka bilang Ashiana adalah pelayan sang puteri dan Ashin adalah pengawal pribadinya sang puteri. "jawab asiten pangeran.

"kamu percaya omong kosong seperti itu? "ucap pangeran.

"bukankah itu benar yang mulia? "tanya sang asisten.

"identitas mereka jauh dari kata sederhana, tapi sekarang yang paling penting adalah memastikan pernikahan yang berhasil. Siapa dia tidak penting yang penting adalah menpelai perempuan "ucap sang pangeran.

Asisten mengangguk antara dia paham atau tidak cuma dia yang tahu.

"mungkin kedatangan Yue yang tidak terduga adalah kunci untuk memastikan keberhasilan misi ini dari identitasku, tidak boleh diungkapkan kepada mereka. "ucap sang pangeran.

Dia merahasiakan identitasnya sebagai seorang pangeran kepada calon istrinya dari kerajaan Dongyu, entah apa alasannya penulispun masih belum tahu jelas.

Ketika malam tiba.sang puteri sementara atau mempelai puteri sementara mengetuk pintu kamar sang pangeran.

"tok,, tok,, tik,, bunyi ketukan pintu. Dan pangeran membuka pintu.

"bagaimana kalau aku terlihat seperti ini dipernikahannya tuan puteri? Ucap Ashiana.

"cukup bagus "jawab pangeran.

"ini sangat menghalangiku "ucap Ashiana lalu membuka cadar berwarna merah itu.

"muncul sebelum pernikahan bukan itu melanggar aturan"ucap pangeran.

"aturan? Aturan apa? Saya bukan puteri calon mempelai perempuan yang sebenarnya jadi tidak perlu banyak aturan "ucap sang Ashiana dengan santai.

"saya memastikan dellegasi Dongyu merahasiakan identitas saya, tapi bagaimana dengan Beishou, bisakah kamu mengatasinya? "ucap Ashiana.

"para penjaga yang mengawal kali ini semuanya dipercaya oleh pangeran utara. Aku yakin aku bisa membujuk pangeran utara agar tentaranya merahasiakan ini"ucap pangeran.

Dengab insiden besar terjadi dimana pangeran utara?bukankah seharusnya dia datang dan bicara padaku? "ucap Ashiana.

"setelah percobaan pembunuhan,dia sudah pergi "ucap sang pangeran.

"sungguh pangeran yang tidak berguna,dia berlari ketika ada masalah"ucapan ashiana.

"menjelek - jelekkan pangeran utara didepan rakyatnya bukankah itu tidak pantas? Ucap pangeran.

"berpura -puralah tidak mendengar sesuatu dan tidak mendengar aku mengatakan apapun, ayo lanjutkan denga rencana kita "ucap Ashianaa terpojok.

"tapi ingat, aku hanya seorang pengantin perempuan sementara, ketika kita sampai di ibukota kamu harus menemukan obat penawar racun untuk saudaraku "ucap ashiana.

Jika kamu memainkan peranmu dengan baik aku akan menepati janjiku. "ucap sang pangeran.

"janngan khawatir" ucap ashiana sambil berbalik badan ingin pergi namun dia mengurungkan langkahnya karena mengingat sesuatu dan berbalik.

"oh ya,, bagaimana dengan uangku yang kamu ambil kemarin, bisakah kamu kembalikan "ucap Ashiana.

"sekarang setelah kamu berhasil mengambil identitas sang puteri, kamu tentu saja mengambil mahar sang puteri, dan tidak usah pedulikan beberapa ratus tael perak itu"ucap sang pangeran.

Aku,,,", ucapnya ragu dan pintu ditutup.

"mengapa kamu menutup pintu, aku tidak percaya kamu akan berbuat seperti ini. Aku tidak akan pulang, aku akan tetap menunggu disinj"ucap ashiana.

"kembalilah ke kamarmu"ucap sang pangeran lalu memberikan kantong isi uang Ashiana.

"kamu sangat baik hati "ucap ashiana ketika menerima kembali uangnya dan

"mengapa,,, mengapa inj,, ini koin tembaga"teriaknya isteris yang artinya itu bukan duitnya.

xingyi,, kamu harus jelas kepada semua orang bahwa orang Beishon tidak boleh mengetahui identitas kita yang sebenarnya. Kalau kita tidak bisa menemukan kakak, aku takut mereka akan memaksaku menggantikannya" ucap Ashiana.

"jangan khawatir, orang-orang kita adalah pelayan setia istana kerajaan kita. Mereka semua mendengarkanku mulai sekarang" ucap ashin.

"yang mulia"ucap pangeran pada sang puteri yang berdiri menatap adiknya Xingyi

"tolong "ucap pangeran kembali.

"kamu tidak dapat menunggu saudaramu seperti ini "ucap sang pangeran.

"Yang mulia  "ucap sang pangeran

Pangeran memberikan aba - aba pada sang prajurit.

"dan puteri ashiana Zhu yang diberkati oleh surga selamat dari cobaan berat tersebut. Semuanya harus melindungi sang puteri dengan pengawasan yang lebih ketat" ucap sang pangeran kembali memberikan isntruksi pada prajuritnya.

"ya "ucap prajurit serempak.

"linmu, tingkatkan penjagaan untuk melindungi markas"ucap pangeran.

"baik "ucap linmu.

"setelah banyak interaksi antara kita, aku belum tahu siapa namamu?"tanya ashiana

"panggil aku Wenyu "ucap pangeran

Ya pangeran atau Wenyu adalah sosok yang sama hanyaa beda nama.

"Wenyu, aku lihat kamu punya kemampuan bagus, kamu bisa tetap di keretaku"ucap ashiana.

Sang pangeran menatapnya dengan heran dan mennyimak ucapan ashiana dan berbicara dalam hati "kamu menganggap serius peran puteri palsu ini, tidak ada yang berani memperlakukan aku seperti seorang pelayan "ucap pangeran dalam hatinya.

"kenapa kamu melotot, apa menurutmu aku tidak bisa memerintahkanmu sebagai puteri palsu, "ucap Ashiana dalam hati sambil menatap sang pangeran.

"ayo kita berangkatnya "ucap salah satu komandan prajurit memerintah pasukan untuk berjalan.

Di tempat lain

"tidak satupun dari laki - laki yang kita kirimkan ke stasiun pos selamat.pesta pernikahan terus berjalan"ucap seorang prajurit yang menyerang sang pasukan pangeran.

"kalau begitu kali ini biarkan mereka tidak kembali."ucap kepala prajurit itu.

"ya "dia menjawab.

Ditempat lain

"upaya pembunuhan tadi malam gagal ,pembantu putra tje meninggal kan tempatnya "ucap pria bertopeng itu.

"kalau kemarin gagal maka hari ini jangan sisakan satu orang pun "ucap ketuanya.

Diperjalanan sang pangeran dan sang puteri menuju istana Beishon.Perjalanan mereka harus terhenti karena adanya penyerangan secara tiba - tiba.

"kakak"ucap Ashin.

"ashin"ucap ashina

"bahaya,,, "teriak prajurit.

Ashina keluar dari keretanya dan berjalan menuju tempat Ashin.

"berhenti.. "teriak pangeran..

"berhenti "teriak komandan penyergapan.

Dan perang pun terjadi ya lagi - lagi fisini sang puteri dan pangeran terbunuh dan ketika mereka tidak bernyawa lagi seolah -olah waktu mundur dengan kata lain mereka tidak boleh mati dan harus bisa keluar dari tempat itu.

"ubah rute kita "ucap pangeran

"bagaimana kamu tahu "ucap ashiana.

"ubah rute kita" ucap pangeran

"apakah kamu mempunyai mimpi yang sama denganku jadi kamu tahu ada masalah dengan hutan ?" ucap Ashiana

"itu mungkin bukan mimpi, itu bisa jadi sesuatu  yang baru sajab terjadi"ucap pangeran.

"apa maksudmu kita baru saja nati bersama "ucap ashiana.

"mungkin kita hidup kembali "ucap pangeran.

"Wenyu"ashiana memanggil.

Dan perang pun dimulai kembali kejadian itu berulang lagi ketika sang puteri dan pangeran mencoba melawan para penjahat dan mereka terbunuh maka beberapa saat kemudian  waktu akan mundur kembali.

"berhenti " ucap Ashiana.

"ubah arah"ucap pangeran.

"yang mulia saya tidak mengerti bagaimana anda tahu kedua jalur hutan disergap  dan bersikeras  untuk mengambil  arah gunung lagi "ucap sang pengawal pada pangeran.