Sudut Pandang Pierce
Ayah pergi setelah percakapan singkat kami. Saya merenungkan semua yang ia katakan dan sekarang mulai mengerti. Ayah tidak akan ikut campur dalam hal-hal yang bisa saya selesaikan sendiri. Dia selalu seperti itu. Jika dia melihat saya masih bisa berjuang, dia tidak akan melakukan apa pun.
"Pierce..."
Saya langsung menoleh ke Kelly ketika mendengar suaranya. Saya bergegas ke sisi dan memegang tangannya.
"Apa kamu baik-baik saja? Bagaimana perasaanmu? Kamu lapar? Haus?" Saya tidak tahu harus berbuat apa karena saya panik.
Saya menggelengkan kepala saat ingat apa yang harus saya lakukan pertama kali. "Saya akan memanggil dokter—"
Dia memegang tangan saya, menghentikan saya sebelum saya pergi.
Dia tersenyum dan menarik saya mendekat padanya. "Ada tombol panggilan perawat, Pierce."
Saya menarik nafas dan melihat tombol di dekat tempat tidur. Saya hendak menekannya ketika Kelly menarik leher saya mendekat dan mencium saya di bibir.
