POV Kayla
Munculnya Luisa dan Rebecca secara mendadak benar-benar mengacaukan rencanaku. Aku bergegas mencetak resume baru agar tidak terlewat wawancara sore itu. Hampir saja aku terlewatkan wawancara keempat.
Namun, wawancara ini melewati jadwal yang diharapkan lebih dari dua jam.
Akibatnya, saat aku akhirnya sampai di tempat penitipan anak untuk menjemput Daisy, tubuhku yang kelelahan tampak tertatih-tatih. Tempat tersebut hampir sepi kecuali Daisy sendiri, duduk sendirian di kelas. Dia masih asyik bermain balok, tapi temannya telah berganti dari gadis kecil tadi menjadi boneka kelinci berbulu.
Batuk, batuk.
Sehari penuh dengan kesibukan, ditambah dengan udara malam yang dingin, membuatku batuk tanpa sadar.
"Ibu!"
Daisy langsung mengenal suaraku. Tanpa berpikir dua kali, dia menjatuhkan mainannya dan berlari ke arahku yang berdiri di pintu.
"Maaf, Daisy. Ibu datang agak telat hari ini."
Aku meraih untuk mengelus kepalanya, memandangi wajah kecilnya dengan rasa bersalah.