POV Kayla
Karena saya tidak menyiapkan pakaian cadangan dan tidak ingin membuang-buang waktu kerja, saya memutuskan untuk tidak mengganti kemeja basah saya.
Saya mengenakan mantel dan mengancingnya dengan rapat untuk menyembunyikan noda kopi besar di dada saya. Ini tidak nyaman, tetapi setidaknya saya tetap tenang.
Di sore hari, Lilian sekali lagi mengumpulkan para editor untuk membahas tema mendatang di sampul majalah.
"Saya mengerti bahwa sebagai majalah mode, tema kita harus berkisar pada mode. Namun, sebagai metropolis internasional, sudah banyak majalah mode di Kota Gorden. Sangat menantang untuk menciptakan konten baru. Jika kita memulai dengan topik yang biasa saja, kesempatan debut kita yang berharga akan terbuang sia-sia. Itulah mengapa tema ini—"
Lilian berhenti sejenak, menunjuk pada baris teks di tengah PowerPoint, suaranya tegas.
"Sang Bujang Emas—"
