Saya bisa mendengar sorak-sorai dan tawa dari ujung telepon lainnya sebelum Hayden segera menutup panggilannya. Saya bertanya-tanya, itu tentang apa sih? Namun, seperti biasa, itu tak ada hubungannya dengan saya. Sekarang, saya harus cepat-cepat memikirkan ide apa yang harus saya lakukan untuk Hayden hari ini supaya saya bisa menyelesaikannya dengan cepat.
Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Tidak ada yang terlintas di pikiran. Saya baru saja menyelesaikan cangkir pertama dan teh, dan tidak ada ide bagus yang terlintas di kepala saya. Saya mulai mengerutkan alis dan melihat sekeliling ruangan mencari inspirasi. Apakah saya harus langsung bertanya kepada Hayden apa yang dia inginkan dan menyelesaikannya?
"Berpakaianlah. Kamu akan ikut dengan saya," ucap Hayden dengan suara tegas saat dia melihat saya untuk pertama kalinya sejak saya masuk ke ruangan.
"...Hah? Saya?" Saya berseru kaget sambil menunjuk diri sendiri dengan jari.
