"Oh ya, saya sudah bersama Tuan Hayden sejak sebelum dia lahir. Dulu saya menjadi pengasuh ibunya dan ketika beliau menikah dengan Tuan, saya diberi izin untuk mengikuti dan terus melayani di sini," jelas Bibi, tangan masih sibuk merapikan bunga.
"Begini…, sekarang ibu Hayden di mana? Saya belum pernah bertemu dengannya meski sudah beberapa kali bertemu dengan Bos. Dia… tidak ada di pernikahan, bukan?" tanya saya.
"Almarhumah Nyonya, ibu Tuan Hayden, telah tiada sangat lama yang lalu. Beliau meninggal saat Tuan Hayden masih sangat kecil," jawab Bibi. Ada tatapan sedih di wajahnya, seolah-olah dia belum bisa melupakan kepergian ibu Hayden.
"Saya turut berduka cita…" bisik saya.
"Oh tidak… itu sudah cerita lama. Sejak Nyonya saya meninggal, saya membesarkan Tuan Hayden sebaik mungkin. Meski, terkadang, saya tidak yakin apakah saya sudah melakukan tugas dengan layak atau tidak…" katanya sambil tertawa kecil.
