*Shelby*
Segera aku berpaling kembali ke Lin, fokus pada minumanku. Aku berharap semoga Jerrick tidak akan datang. Dengan sekilas melihat ke belakang, aku melihat dia berjalan mendekat dan mengambil napas dalam, tidak tahu bagaimana menghadapinya. Aku berharap dia tidak akan membawa-bawa masalah magang.
"Kamu teman Lin ya? Aku rasa kita belum sempat berkenalan sebelumnya," Jerrick mengulurkan tangannya kepadaku dan tersenyum seperti playboy. Aku tidak bisa berhenti bertanya-tanya, berapa kali senyuman itu berhasil baginya di masa lalu.
"Yeah, namaku Shelby. Sebenarnya kita sudah ada beberapa kelas bersama," jawabku sambil menjabat tangannya.
Aku berharap untuk melihat sedikit rasa malu di wajahnya setelah aku menyinggung dia tidak ingat aku. Harapanku sia-sia. Komentarku bahkan tidak tampak mengganggu Jerrick. Entah dia tidak terganggu dengan kemungkinan menyinggungku, atau dia sangat pandai menyembunyikan perasaannya.
