Ketika Talon memberitahuku tentang pergi ke ibu kota, aku khawatir.
Setidaknya di dalam Pak Ethan aku merasa aman, dan sudah terbiasa dengan jadwal rutinku. Aku tak terlalu tahu apa yang akan terjadi di ibu kota, tapi aku punya firasat kalau aku harus berinteraksi dengan pak Poldesse, yang benar-benar membuatku gugup.
Aku mendesah, menutup tas ketiga yang telah kuterpaksa kemas dan berbalik menghadap Vicky, yang masih sibuk dengan lemari pakaianku.
"Apakah semua ini benar-benar perlu?" tanyaku padanya. "Maksudku, mereka kan tidak akan ingin aku ada di sana. Aku ini siapa?"
Sekali lagi aku dipaksa melakukan sesuatu yang tidak ingin kulakukan. Aku ini breeder... Bukan budak seks yang ikut-ikutan.
"Iya, Rosalie," jawabnya sambil melempar lebih banyak barang ke dalam tas olahraga, "semua ini perlu."
Aku duduk di atas tempat tidur, menatap ke atas plafon. "Mungkin kamu bisa membujuknya untuk mengubah pikiran. Aku tidak ingin pergi, Vicky. Ini tidak aman bagi saya di sana."
