Chapter 55 - Bab 54

```

Lucien terlonjak bangun dari tempat tidur, napasnya tidak teratur. Keringat bercucuran dari tubuhnya.

Mimpi buruk dan ingatan itu membuat hati hitamnya begitu sesak di dadanya, dia menggenggam dadanya dengan tangannya hanya untuk menghentikan rasa sakit. Itu tidak berhasil.

Semuanya masih segar di pikirannya seolah itu terjadi kemarin... seolah itu terjadi lebih awal di pengadilan.

Semua rasa sakit yang ia rasakan dengan setiap raungan Declan saat nyawa dihisap keluar darinya, kembali menghantui pikiran Lucien hingga hendak membuatnya tercekik.

Semua rasa sakit yang ia rasakan saat ia menyaksikan nyawa dihisap keluar dari Declan melilit leher tak kasat mata seperti kalung yang ia kenakan selama sepuluh tahun, dan mencekiknya, memotong napasnya.

Itu terlalu berat. Selalu terlalu berat.

Dia menutup matanya dan dia ingat bagaimana mereka membawa tubuh tak bernyawa Declan setelahnya, dan mereka juga membawa Vetta yang menangis.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS