Kesunyian ruangan itu memekakkan telinga saat ia memakai pakaiannya. Dia hampir bisa merasakan tatapan Nyonya yang menusuk punggungnya, namun dia memilih untuk tidak mempedulikannya.
Setelah berpakaian, dia menghadap raja yang alisnya berkerut saat membaca gulungan yang diambilnya dari lemari pakaiannya. Dia menundukkan kepalanya, "Selamat siang, Tuan."
"Keluar, Danika." Katanya tanpa memandangnya.
Dia membungkuk lagi dan berbalik menuju pintu.
Nyonya itu membuka matanya, menikamnya dengan penuh amarah dan kebencian karena raja tidak melihat.
Danika tidak menundukkan matanya, sebaliknya, matanya menatap matanya.
Wanita ini hampir membunuhnya. Wanita ini yang sangat membencinya dan sangat terbuka. Wanita ini yang baru saja keluar dari tahanan rumahnya selama tiga hari.
Dia tahu bahwa kemarahan Nyonya datang karena dia terbangun dari tempat tidur Raja dan dia tidak tahu mengapa. Tapi, dia tidak akan pernah tunduk padanya.