Amarah mengalir melalui diriku saat aku menggenggam tas kuat-kuat dan melangkah cepat melintasi tempat parkir restoran menuju Uber. Aku tidak percaya Tally menyuruhku makan siang bersama dengan jalang itu.
Dulu, dia selalu memberikan komentar kecil, tapi dia tidak pernah memiliki nyali untuk bicara padaku seperti yang dia lakukan hari ini. Aku rasa dia pikir sekarang dia bisa mengatakan apa yang dia mau karena aku sudah dewasa.
Aku tidak rasa dia menyangka aku akan membalas seperti yang aku lakukan.
"Ke Valentino Imports?" tanya pengemudi, melihat aplikasi untuk memverifikasi tujuan ku.
"Ya, tolong. Jika kamu sampai dengan cepat, aku akan memberimu tip yang banyak."
Aku tidak sabar untuk sampai dan menceritakan kepada James apa yang terjadi. Aku biasanya bukan orang yang berlari dan mengadu, tapi Tally sedang memainkan permainan berbahaya dengan melibatkan ibunya.
Dan tentu saja, gadis yang mereka coba temukan adalah aku!
Menggulir ponselku, aku membuka pesan teks ke James.