Lucius terkekeh ketika mendengar respons Layla yang tampak naif.
"Saya pikir kamu suka dengan masakan yang saya buat untukmu," kata Layla, ucapannya membuat Lucius berhenti tertawa. "Katakan padaku, apa yang kamu butuhkan? Jika itu dalam kemampuan saya, saya berjanji akan memberikannya kepadamu," tambahnya, nadanya lebih tegas.
Lucius tersenyum lebar. "Oh, itu pasti dalam kemampuanmu, Layla."
"Lalu apa itu?" dia bertanya, jarinya tanpa sadar melingkar di belakang leher Lucius.
"Aku akan memberitahumu setelah kita kembali ke Italia," dia menjawab dengan senyuman menggoda.
"Baiklah," Layla mendesah, mundur sedikit. "Sekarang, bisakah kamu melepaskan saya? Saya masih perlu mandi. Saya pasti terlihat berantakan setelah semalam. Maaf telah mengganggumu lagi setelah minum." Matanya menunduk dalam rasa malu yang ringan.