```
"Baiklah, mari kita lihat keramik-keramik itu."
Abel White segera setuju dan bersiap untuk menilai keramik milik Situ Junyan.
Dan Situ Junyan mengarahkan video ke Hao Jian, tetapi ketika Abel White melihat Hao Jian, dia tiba-tiba berseru:
"Sialan, bajingan, kenapa kamu juga di sini?"
"Orang yang beradu dengan muridmu adalah saya. Menurutmu saya di sini untuk apa?" Hao Jian tertawa.
Situ Junyan tampak tak berekspresi, tidak bisa percaya Hao Jian mengenal gurunya. Bagaimana itu mungkin? Bisakah dia benar-benar guru yang disebut-sebut itu?
"Beradu?" Abel White mengerutkan kening, kemudian melihat ke Situ Junyan, "Benarkah?"
"Benar." Situ Junyan mengangguk kaku, tidak berani menyangkal pada titik ini.
"Tidak perlu melihat lagi, kamu kalah. Kamu tidak mungkin bisa menandinginya." Abel White berkata dingin, bahkan tidak dalam suasana hati untuk melirik karya mereka, karena dia tahu tanpa ragu jika Situ Junyan berhadapan dengan Hao Jian, dia pasti akan kalah.
