"Apakah kamu menikmati berjemur?" Aku mengelus wajah Natha dari belakang kursi tempat dia duduk di balkon. Dia membuka matanya, menatapku, dan tersenyum; senyum yang dia berikan saat baru terbangun dari tidur. "Oh, apakah kamu sedang tidur?"
"Aku sudah terjaga saat kamu masuk," katanya, menepuk pahanya."Kamu tampak sangat ceria."
Aku terkekeh dan melingkari kursi untuk naik ke pangkuannya dan mengelus dahinya, mengusap rambut yang terlepas dari wajahnya. Memang jarang sekali melihat Natha tidur siang—tidak, aku rasa aku belum pernah melihatnya sebelumnya. Yah, dia biasanya sibuk bekerja atau merawatku, jadi dia tidak punya banyak waktu untuk dirinya sendiri untuk bersantai dan beristirahat tanpa gangguan.
"Kamu pasti menyukainya di sini karena kamu tidak bisa merasakan pikiran orang lain," aku mengelus pipinya selanjutnya, dan menggosok lembut daging di sekitar matanya. Dia terlihat sangat segar, sangat beristirahat dengan baik.
