Untungnya, tidak ada yang mendobrak masuk ke kantor Tuanku saat aku ada di sana dan bercumbu dengan Natha. Mungkin Eruha memberitahu mereka untuk tidak mengganggu kami, atau mungkin mereka tidak berani masuk sampai Natha memanggil mereka.
Bagaimanapun, aku terhindar dari rasa malu yang lebih lanjut, dan Natha cukup senang dengan alasan ku sehingga dia mengizinkan aku untuk mengikuti pelajaran tersebut dengan Lesta dan Eruha.
Jadi semuanya baik-baik saja.
Saat pertama kali tiba di sini beberapa hari yang lalu, aku pikir aku harus tinggal dengan tenang di ruang pribadi. Karena dia bilang ini adalah percobaan, aku pikir aku tidak akan bertemu dengan siapa pun selain pelayan.
Aku sama sekali tidak mengharapkan untuk tiba di depan semua vasalnya, atau menghabiskan waktu yang menyenangkan dan bersahabat dengan setengah dari mereka. Aku terutama tidak pernah berpikir aku akan berbaikan dengan yang botak itu—Caba, bukan?