```
Ada perbedaan antara tahu 'oh, suatu hari nanti aku akan tinggal di sana' dan 'oh, kita akan kesana sekarang?' dan hal itu terlihat jelas dari ekspresi linglungku saat aku menatap Natha dengan kosong.
"Maksud kamu...sekarang ini?"
Dia mengelus rambutku dan menjawab dengan senyum. "Mm, sekarang ini. Tidak perlu lama," dia berhenti sejenak sambil memasukkan rambut yang tertiup angin ke belakang telingaku. "Hanya semalam sudah cukup. Bagaimana menurutmu?"
"Oh..." Aku berkedip untuk memikirkannya. Jadi ini semacam kunjungan mingguannya, hanya saja kali ini aku yang akan berkunjung ke sana. Mungkin dia hanya ingin melihat apakah aku merasa nyaman di sana. "Jadi...seperti percobaan?"
"Kita bisa sebut itu begitu," lalu dia membungkuk, bukan ke arahku, tapi untuk berbicara dengan Jade. "Sayangnya, si burung kecil harus tinggal."
Tentu saja, si kecil itu berkicau dengan marah pada Penguasa Iblis. "Lalu cepatlah menjadi kuat, nak," Natha tersenyum nakal pada burung bayi itu.
