Malam itu...
Tiba-tiba sebuah kenangan tentang malam itu membanjiri pikiranku; sentuhan hangatnya yang demam, ciuman yang penuh gairah, beban tubuhnya di atas tubuhku, tekanan luar biasa dari bagian bawah tubuhnya...
Aku ingat sinar ganas dan buas dalam bola mata peraknya yang biasanya lembut. Wajahnya saat itu sama sekali tidak menyerupai Natha yang aku kenal, dan itu cukup menakutkan.
Tapi itu juga... bagaimana aku harus mengatakan ini? Bagus? Panas?
Uh... aku merasa malu hanya dengan memikirkannya. Aku sangat kewalahan dengan perasaan rumit dan kecemasan setelah itu sehingga aku bahkan tidak benar-benar berpikir tentang apa yang terjadi malam itu.
Tapi sekarang setelah aku melakukannya... terlintas dalam pikiranku bahwa itu agak... erotis? Itu pengalaman pertama bagiku, ditindih dengan berat tubuh seorang pria dewasa, dan—umm—diremas? Sementara bibirku direnggut.