Aku berusaha berbicara sebanyak yang bisa pada saat itu, mengalihkan pikiranku pada percakapan dengan Zia saat kami terus berjalan melalui jalan-jalan dan lebih banyak lapak dibuka, menunjukkan kepada ku lebih banyak hal berkonsep fantasi seperti senjata jarak dekat dan baju zirah, bahkan gulungan sihir yang didiskon.
Ketika aku mulai lelah mendorong kata-kata keluar dari mulutku, aku memintanya menjelaskan banyak hal sebisa mungkin, terutama yang hanya terjadi di kerajaan setan.