Chapter 37 - BAB 37

Amara duduk di sofa kulit Nepean.

Di depannya ada meja kayu rosewood yang membentang beberapa meter.

Chase bersandar di kursi kerjanya. Di belakangnya ada rak buku kaca yang mengisi seluruh dinding.

"Wow, kantor yang mewah sekali!"

Amara tak bisa menahan diri untuk menoleh ke sekeliling.

Ketika dia tersenyum, pipinya menggembung di wajah yang dipompa dengan asam hialuronat.

Bibir kenyalnya berwarna merah darah.

Chase melirik Amara dengan rasa tidak nyaman. Dia akan hancur.

Dia hampir ingin muntah karena bau parfum Amara yang menyengat.

Chase tampak muram. "Nyonya Haynes, ada yang bisa saya bantu?"

"Oh, tidak ada apa-apa! Saya hanya ingin menemui Anda," kata Amara dengan senyum genit sambil menatap Chase dengan intens.

Chase memang sangat tampan.

Seakan fitur wajah tegasnya ditatah langsung oleh Tuhan.

Tidak hanya wajahnya yang menawan, tapi fisiknya juga sebanding dengan model pria internasional.

Dia benar-benar memancarkan hormon ke segala penjuru.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS