Chase menoleh dan kebetulan melihat Hazel juga.
Ia mengenakan rok hitam yang panjangnya di bawah lutut. Warna hitam tersebut membuat leher jenjang dan tulang selangkanya yang halus semakin menonjol.
Meskipun gaunnya tidak membuka bagian dada, ia tetap terlihat cantik dan seksi.
Ini adalah kali pertama dia melihatnya mengenakan pakaian yang begitu terbuka.
Seluruh tulang selangkanya dan betisnya terbuka.
Chase mengerutkan kening. Ia merasakan ledakan amarah yang tidak bisa dijelaskan.
Yang membuatnya semakin marah adalah karena Tristan sekarang sedang dengan mesra memegang bahu Hazel sambil memandangnya dengan penuh kekaguman.
Dia bisa tahu dari matanya bahwa Tristan benar-benar menyukai wanita itu.
Pikirannya tentang mereka melakukan sesuatu yang tak terucapkan setelah makan malam membuatnya kesal.
Chase dibanjiri oleh emosi yang rumit.
Ia batuk dengan canggung dan melonggarkan dasi kupunya dengan ekspresi dingin.
"Chase, ada apa?"