"Nenek! Putra Anda itu gila! Benar-benar orang gila!" seru Serena saat ia melompat ke dalam pelukan hangat wanita yang lebih tua itu. Mabel, yang duduk dengan nyaman di kursi kesukaannya, menyambut Serena dengan senyuman hangat penuh pengertian. Dia memeluk Serena erat, menepuk punggungnya sambil menghibur, kemudian menatap saat gadis itu duduk bersila di lantai tepat di depannya.
"Apakah dia berbuat apa kali ini, sayang?" tanya Mabel, suaranya terdengar gembira. Sudah lama sekali dia tidak melihat Serena! Tentu saja dia merindukan menantu perempuannya yang paling disayangi. Ya, apa peduli jika Serena hanya menantunya saat ini. Itu bukan masalah.
Serena mendengus dengan teatrikal, melipat tangannya dan menatap Mabel dengan tatapan tajam. "Dia hampir menyeret saya ke kantor urusan sipil untuk menikah!"
Alis Mabel terangkat kaget. "Oh, benarkah? Jadi, apakah kamu menikah lagi sekarang?"
