Lyla
Ruangan itu terasa dingin saat Nathan dan Ramsey menoleh untuk menatapku.
Nathan melangkah maju, mengencangkan genggamannya di tanganku. "Apa yang kau bicarakan?"
Imam perempuan itu mengabaikannya, matanya terpaku padaku. "Sang Orang Gelap tidak hanya mencuri kekuatan melalui kekuatan fisik. Dia menggunakan manipulasi, keintiman dan bentuk koneksi energi yang paling dalam yaitu seks..."
Saya merasakan darah mengalir dari wajahku. Kakiku terasa goyah, namun karena pegangan Nathan, aku tidak jatuh ke tanah. Rasanya semua rahasia yang telah aku lindungi selama ini mengancam untuk terungkap.
"Katakan padaku," tuntut imam perempuan itu, "Apa yang sebenarnya terjadi?"
Untuk sesaat, saya pikir saya akan pecah. Potongan-potongan dari segala sesuatu yang terjadi empat tahun yang lalu menyelinap ke dalam ingatanku, mengancam untuk menghancurkannya sepenuhnya.
Ramsey bergerak mendekat, meraih lengan aku. "Lyla?"