Sementara Rain memeluk Alexander tadi, pikirannya melayang ke bagaimana ayahnya mulai mengganggunya dan William tentang perkawinan dan memberinya seorang cucu laki-laki. Ayahnya sering berkata bahwa dia tidak akan menjadi lebih muda dan bahwa hidup itu singkat—dia ingin merasakan menjadi seorang kakek sebelum dia meninggal dunia.
Sekarang, semuanya menjadi masuk akal. Diagnosa kanker ayahnya telah menjadi pemicunya. Itulah saat dia mulai ikut campur dalam kehidupan pribadi mereka, sesuatu yang tidak pernah dilakukannya sebelumnya. Dia telah menyembunyikan keinginannya akan cucu di balik candaan.
Saran-saran Rain tentang cara melanjutkan selanjutnya sempurna, dan itu adalah rencana yang matang untuk menangani situasi tersebut. Tapi yang bisa dipikirkan oleh Alexander hanyalah membuat ayahnya bahagia. Dia ingin memberikan ayahnya segala yang diinginkannya, untuk memenuhi keinginannya dengan segenap kemampuannya.
