"Aku akan menjadi kekasih kecilmu," jawab Xu Feng begitu dia bisa bernafas.
Namun ada pemain ketiga dalam permainan ini yang tidak bisa dilupakan, "Gunung es ini yang pertama," Xuan Jian mengingatkan dua pemain lain dengan mata yang tidak fokus dipenuhi nafsu.
Seorang ger masih meraba-raba "kejutan paginya."
.
.
.
Siluet memudar!
.
.
.
Xu Feng berbaring dalam afterglow dari latihan pagi bersama kekasihnya. Semuanya terasa lebih spesial, lebih pas. Pas sekali.
Tidak ada yang bisa mengganggu ketenangan ini.
Itu adalah momen yang sempurna, beku dalam waktu.
Tubuhnya masih bergetar dengan sisa-sisa pagi yang penuh gairah, dan dia tidak berniat untuk meninggalkan kepompong hangat dari lilitan kaki mereka. Dunia di luar bisa menunggu; saat ini, momen ini adalah yang terpenting.
"Hmm," Xuan Jian menghela nafas, memecah keheningan yang menyelimuti ruangan.
