Saat memilih antara hidup dan mati, Ophelia memilih jalan yang paling mudah. Dia bisa tetap bersama Killorn dan mengancam warisannya, rakyatnya, dan rumahnya. Dia bisa pergi bersama Penguasa untuk sebuah kematian yang cepat. Atau, dia bisa pergi bersama Everest dan hidup, tapi dengan harga apa?
"Biarkan aku segar-segar dulu untuk makan malam," ujar Ophelia kepada Killorn yang cengkeramannya hampir tidak mengendur di ujung jari-jarinya. Dia berhenti di pintu dengan dahi berkerut, pandangannya yang ragu beralih ke Janette dan kemudian, istrinya yang cantik.
"Tapi kamu sudah terlihat memesona," sahut Killorn datar. "Seperti biasanya yang cantik."
"Bagimu," gumam Ophelia, melangkah masuk ke kamar tidur mereka, diikuti erat oleh Janette.
"Untuk semua orang," Killorn membetulkan, menutup pintu di belakangnya dan mengakhiri percakapan. Dia memiliki urusan yang harus dihadiri, tidak diragukan lagi, Everest.