Ophelia dengan gugup duduk di kursi meja rias. Dia menggenggam tangannya di pangkuannya dengan kepala tertunduk. Dia bergetar memikirkan apa hukumannya nanti.
Sepanjang hidupnya, Ophelia diajarkan untuk tidak melawan. Sebagai anak korban kekerasan, dia tumbuh dengan mempelajari kebiasaan orang lain. Matriark Eves membenci ketika Ophelia menangis, jadi dia sering menerima pemukulan dengan air mata diam. Haines, tangan kanan Matriark Eve senang mendengar rintihan Ophelia saat ia disiksa, jadi dia tidak akan menahan keluhannya.
Sekarang, Ophelia harus belajar pola Killorn. Bagaimana seharusnya dia bereaksi terhadap pukulannya? Apa mekanisme pertahanan terbaiknya untuk memberikan kepuasan maksimal padanya, sehingga ia akan berhenti memukulnya?