"Saya hanya menunggu bakpao. Tapi mereka datang dan mengganggu saya," kata Xiao Li.
"Hmm... apakah bakpao saya sudah siap?" Bai Xifeng bertanya sambil menantikan bakpao.
Xiao Li memandang pemilik kedai yang bertanya hal yang sama. Si pemilik menyadari dan mengangguk pada Xiao Li.
"Siap. Ini dia." Pemilik kedai menyodorkan bakpao.
Bai Xifeng segera meraihnya. Xiao Li dengan cepat membayar dan mengucapkan terima kasih pada pemilik kedai. Pemilik kedai mengangguk sebagai terima kasih kepada Xiao Li. Dia benar-benar bertanya-tanya mengapa para preman itu sangat takut dengan wanita cantik itu.
"Hmm... Rasanya enak," komentar Bai Xifeng setelah menggigit bakpao di dalam kereta.
"Hmm... Guru, mengapa mereka terlihat begitu ketakutan ketika melihatmu tadi?" Hu Meifeng memutuskan untuk bertanya.
"Hmm... Mereka? Itu karena beberapa hari yang lalu saya memukuli sebagian dari mereka," kata Bai Xifeng.
"Oh... tidak heran." Hu Meifeng mengangguk.
