"Tapi...." Xiao Li ingin protes lagi.
"Xiao Li, ikuti perintahku." Bai Xifeng menyipitkan matanya.
"Ya, Nona Muda." Xiao Li mengikuti perintah Bai Xifeng.
Namun, dia masih menunggu Nona Mudanya makan terlebih dahulu. Setelah itu, dia mulai makan juga.
"Hmm... Makanannya enak. Apakah karena tidak ada bahan kimia di dalamnya?" Sumpit Bai Xifeng lebih cepat dalam mengambil makanan.
"Nona Muda? Ke..mia? Apa itu?" Xiao Li bingung. Dia belum pernah mendengar kata tersebut sebelumnya.
"Lupakan saja. Makan saja." Bai Xifeng mengambil seiris daging dan memasukkannya ke dalam mangkuk Xiao Li.
"Terima kasih, Nona Muda." Xiao Li berterima kasih pada Nona Mudanya.
"Makan dagingnya juga. Jangan hanya makan sayurannya." Bai Xifeng mengatakan itu saat dia sadar bahwa pelayannya itu telah makan sayuran dari awal.
"Wow, kamu makan bersama pelayan."
Bai Xifeng dan Xiao Li bisa mendengar nada mengejek dari suara itu. Mereka berbalik dan melihat pemilik suara tersebut.
Xiao Li segera berdiri dan menyapa orang tersebut. "Nona Keempat."
"Bai Xifeng, kamu makan bersama pelayan tadi." Bai Huiling mengejek Bai Xifeng.
Xiao Li menggigit bibir bawahnya. Ini salahnya. Dia adalah alasan Nona Mudanya diejek seperti itu.
"Jadi, apa? Apakah kamu begitu senggang? Sudah sembuhkah kamu dari pukulan itu?" Bai Xifeng masih duduk sambil mengunyah daging. 'Ha, ~~~ Sangat lembut....'
Mendengar tentang pukulan itu, Bai Huiling menjadi marah.
"Kamu jalang! Bagaimana kamu berani memukulku!!!" Bai Huiling berteriak dalam kemarahan.
"Ledakan Api!" Bai Huiling berkata saat dia mengangkat tangannya ke arah Bai Xifeng.
"Nona Muda!!!" Xiao Li berteriak putus asa.
Bai Xifeng bergerak ke samping dengan sangat cepat. Sekarang tempat dimana Bai Xifeng duduk terbakar. Yah, bukan api besar yang bisa membakar Bai Xifeng tetapi bisa menyebabkan beberapa luka bakar di tubuhnya jika dia tidak berpindah.
"Ledakan Api?" Bai Xifeng menahan tawanya.
"Ya. Ledakan Api. Yah, kamu tidak akan tahu karena kamu tidak bisa berlatih. Sampah." Bai Huiling memasang wajah sombong.
Bai Huiling ingin Bai Xifeng merasa sedih karena dia tidak bisa berlatih.
"Pft... Pft... Ha Ha Ha...." Bai Xifeng tertawa sambil memegang perutnya.
Bai Huiling terkejut. Bahkan yang lain juga terkejut melihat Bai Xifeng tertawa seperti itu. Mereka bahkan tidak tahu apa yang menjadi lucu yang bisa membuat Bai Xifeng tertawa seperti itu.
"Itu sangat Chuunibyou." Bai Xifeng ingat salah satu anime yang dia tonton ketika dia di sekolah menengah.
Anime itu sangat bodoh tapi pada saat yang sama, sangat lucu. Dia bahkan menonton musim kedua dari anime tersebut.
(Chuunibyou= sindrom sekolah menengah tahun kedua. Anda dapat mencarinya di Google untuk memahaminya lebih lanjut)
Bai Xifeng masih tertawa membuat Bai Huiling sangat kesal.
"Kenapa kamu tertawa? Apa yang lucu dari itu?" Bai Huiling berteriak bertanya pada Bai Xifeng.
***Novel ini adalah hasil kerja kontrak dengan w e b n o v e l . c o m. Jika Anda tidak membaca novel ini di w e b n o v e l . c o m, itu berarti telah dicuri. Sangat menyakitkan hati ketika seseorang mencuri karya keras saya. Bisakah Anda mempertimbangkan membacanya di situs asli bagi Anda yang membaca novel saya di situs selain w e b n o v e l .c o m, sebagai dukungan Anda kepada saya? Terima kasih, dari penulis yang tak tahu malu, ZerahNeko***
Korektor: haibara9369