"Nyonya saya tidak tahu kami ada di sini. Tapi bahkan jika dia tahu, dia tidak akan marah pada kami. Dia bahkan lebih senang akan hal itu." Pembantu itu menjawab dengan sombong.
"Saya mengerti..." Bai Xifeng tersenyum. Lalu dia menoleh pada Xiao Li. "Xiao Li, kamu harus menanggapi mereka dengan tepat."
Xiao Li terkejut. Benar juga. Dia tidak boleh membiarkan hal ini terjadi lagi. Dia harus menjadi lebih kuat. Agar dapat melindungi nona mudanya.
Pembantu itu salah paham dengan kata-kata Bai Xifeng. Dia mengira Bai Xifeng ingin Xiao Li membiarkan mereka melakukan apa saja yang mereka inginkan.
Maka, dia melangkah maju ingin menampar Xiao Li. Tapi tangannya telah dihentikan, digenggam oleh Xiao Li.
Pembantu itu mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Xiao Li. Namun, dia tidak berhasil. Dia mencoba beberapa kali tapi masih tidak bisa melepaskan tangannya.
"Lepaskan aku, jalang." Pembantu itu berteriak.