Bai Xifeng melangkah ke Gunung Sophia dengan hati yang berani. Begitu ia melangkah ke gunung, ia sudah menemukan binatang untuk ia lawan.
Itu adalah Kelinci Amarah. Meskipun hanya seekor kelinci, itu bukan kelinci biasa. Seekor kelinci biasa tidak bisa melompat 2 meter lebih tinggi. Juga sangat cepat.
"Coba bunuh kelinci ini dulu," Baishe berkata.
"Erkkkk? Kelinci yang lucu ini?" Bai Xifeng melihat makhluk lucu yang tidak jauh di depannya.
Namun, yang ia sebut lucu tiba-tiba melompat dan mencoba menendang perutnya. Untungnya ia berhasil menghindarinya.
"Apa-apaan ini!" Bai Xifeng memaki.
"Jika kamu tidak membunuhnya, dia akan membunuhmu," Baishe menjawab.
"Sial! Kenapa tidak bilang dari tadi?" Bai Xifeng sekali lagi menghindar dari serangan kelinci tersebut.
Baishe menggelengkan kepalanya. Majikannya sekarang memiliki mulut yang kotor. Dia suka sekali memaki. Kadang, dia tidak mengerti apa yang dibicarakannya. Apakah dia lupa bahwa dia adalah seorang wanita?
