Setelah sarapan, Bai Xifeng tinggal di luar. Ada banyak buku yang diletakkan di depannya. Baishe memaksanya untuk belajar.
"Rasanya seperti aku sedang menghadapi ujian masuk perguruan tinggi." Bai Xifeng menghela napas. Menopang wajahnya di meja.
"Ujian masuk perguruan tinggi? Aku tahu apa itu ujian itu, sih." Baishe berkata.
"Ujian masuk perguruan tinggi adalah ujian yang bisa menentukan hidupmu." Bai Xifeng menjelaskan.
"Owh, sepertinya ujian kekaisaran," Baishe berkata.
"Iya. Aku tahu. Semua cerita kuno yang kusaksikan memiliki jenis ujian seperti itu." Bai Xifeng mengangguk.
"Kuno?" Baishe bingung.
"Owh... Maksudku sesuatu yang lama..." Bai Xifeng menjelaskan secara kasar.
"Aku mengerti apa arti kata kuno. Tapi aku tidak mengerti mengapa kamu bilang dunia ini adalah dunia kuno." Baishe menyampaikan kebingungannya.
"Hmm... Bagaimana cara menjelaskannya?" Bai Xifeng berpikir sambil menggosok dagunya. "Yah, duniamu saat ini agak mirip dengan dunia kuno yang kudalami di kehidupan sebelumnya. Budayamu, pakainamu... Semuanya mirip kecuali kekuatan yang dimiliki semua orang. Kita tidak memiliki itu."
"Kamu maksud semua orang di duniamu sebelumnya tidak bisa berlatih?" Baishe bertanya dengan terkejut.
"Ya. Semua orang..." Bai Xifeng mengangguk.
"Bagaimana kalian hidup?" Baishe bertanya lagi.
"Meskipun kita tidak bisa berlatih tapi kita masih bisa hidup. Bahkan kita bisa bepergian dengan terbang di langit. Bisakah orang-orang di dunia ini melakukan itu?" Bai Xifeng berbangga hati.
"Yah, manusia di dunia ini bisa. Menggunakan pedang mereka." Baishe mengangguk.
"Tapi mereka hanya bisa melakukannya untuk diri mereka sendiri, kan?" Bai Xifeng mengangkat alisnya.
"Tentu saja." Baishe mengangguk lagi.
"Manusia di dunia sebelumnya saya membangun apa yang kami sebut pesawat terbang. Pesawat tersebut bisa membawa minimal 600 orang sekaligus." Bai Xifeng berkata.
"Apa? Sungguh?" Baishe tidak percaya dengan ucapannya.
"Tentu saja. Dengan menggunakan ilmu pengetahuan, kita menciptakan banyak hal yang bisa membantu kita." Bai Xifeng tersenyum bangga. "Jika aku memiliki ponsel pintar, aku bisa menunjukkan fotonya kepada kamu. Mengapa transmigrasi ku tidak sama seperti anime Isekai wa Smartphone to Tomo ni? Aku merindukan ponsel pintar dan internet!!!"
"Apa yang kamu bicarakan?" Baishe tidak mengerti.
"Oh... Ponsel pintar adalah benda yang kita gunakan untuk berkomunikasi dengan seseorang yang tidak berada di tempat yang sama dengan kita. Kita juga bisa melakukan banyak hal menggunakan ponsel pintar. Seperti mengambil foto, menonton film dan banyak hal lain." Bai Xifeng berkata dengan semangat.
***Novel ini adalah karya yang dikontrak dengan w e b n o v e l . c o m. Jika Anda tidak membaca novel ini di w e b n o v e l . c o m, itu berarti telah dicuri. Itu menyayat hati saya ketika seseorang mencuri hasil kerja keras saya. Bisakah Anda mempertimbangkan untuk membacanya di situs web asli bagi Anda yang membaca novel saya di situs web lain selain w e b n o v e l .c o m, sebagai dukungan Anda kepada saya? Terima kasih, dari penulis yang tak tahu malu, ZerahNeko***
Pemeriksa: haibara9369