Malam berubah menjadi siang. Bai Xiang mengawasi putrinya sepanjang malam. Dia tidak berani tidur. Dia takut jika dia tertidur, dia akan kehilangan putrinya. Ia sudah pernah kehilangan istrinya sekali. Dia tidak ingin merasakan perasaan yang sama lagi.
Bai Xiang dapat melihat cahaya masuk ke kamar putrinya. Putrinya masih belum bangun. Dia mendesah. Dia ingin memanggil Su Jinhai untuk membahas masalah putrinya.
Ketika ia hendak keluar dari kamar, tiba-tiba ia mendengar suara dari tempat tidur. Ia langsung berbalik dan melihat putrinya bangun sambil mengelus perutnya.
"Apakah aku tidur selama seminggu?" Bai Xifeng bertanya pada diri sendiri. "Baiklah, nanti akan kutanya pada Xiao Li tentang itu."
Kemudian, dia terkejut ketika tubuhnya tiba-tiba dipeluk oleh seseorang. Dia ingin mendorong orang itu namun setelah dilihat, ia menyadari itu adalah ayahnya yang memeluknya.
"Ayah?" Bai Xifeng bingung.
"Xixi... Syukurlah kamu bangun." Bai Xiang memeluk Bai Xifeng erat-erat.